“Jika Taliban Afghanistan menjadi pemimpin negara paria, kemungkinan besar, Pakistan akan menemukan dirinya terikat pada mereka.”
Reputasi Pakistan yang sudah goyah di Barat kemungkinan akan merosot sekarang, karena Taliban mengambil alih Afghanistan.
Tanpa pendanaan asing, Pakistan menghadapi ketergantungan pada perdagangan narkoba yang didorong oleh penguasa baru di Kabul.
Sebuah negara yang dikelola Taliban di perbatasannya tidak diragukan lagi akan membuat Taliban dan militan Islam lainnya semakin berani di Pakistan.
Selain itu, hubungan dengan Amerika Serikat, yang sudah menurun, akan semakin terurai. Selain menjaga stabilitas persenjataan nuklir Pakistan, Amerika kini kurang memiliki insentif untuk berurusan dengan Pakistan.
Jadi pertanyaan bagi orang Pakistan adalah apa yang akan mereka lakukan dengan negara rusak yang menjadi hadiah mereka?
Pakistan, bersama dengan Rusia dan China, membantu mengisi ruang yang telah dikosongkan Amerika. Kedutaan besar ketiga negara tetap buka sejak Taliban merebut Kabul.
“Memerintah negara yang dilanda perang akan menjadi ujian dan tantangan nyata terutama karena Taliban telah menjadi kekuatan yang berperang, bukan yang mahir memerintah,” Maleeha Lohdi, mantan duta besar Pakistan untuk PBB, menulis dalam sebuah kolom di koran The Dawn minggu ini.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR