Tetapi Dewan Keamanan PBB menerbitkan sebuah laporan pada bulan Juni yang menyatakan bahwa al-Qaeda “hadir di setidaknya 15 provinsi Afghanistan” dan bahwa sayapnya di anak benua India “beroperasi di bawah perlindungan Taliban dari provinsi Kandahar, Helmand dan Nimruz”.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mendapat tekanan karena situasi di Afghanistan.
Mayoritas Tory yang berbicara di House of Commons kemarin mengutuk kegagalan Inggris untuk mengantisipasi pengambilalihan Kabul oleh Taliban.
Mantan Perdana Menteri Theresa May, mantan Menteri Pertahanan Liam Fox, dan mantan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt termasuk di antara mereka yang mengkritik Pemerintah.
May berkata: “Apakah kecerdasan kita benar-benar sangat buruk? Apakah pemahaman kita tentang pemerintah Afghanistan begitu lemah? Apakah pengetahuan kita di lapangan begitu tidak memadai?
"Atau apakah kita hanya berpikir kita harus mengikuti Amerika Serikat dan di sayap dan berdoa itu akan baik-baik saja di malam hari?"
Owen Paterson, mantan sekretaris Irlandia Utara, menyebut situasi di Afghanistan sebagai "penghinaan terbesar Inggris sejak Suez", dan mengatakan barat "sekarang berantakan".
Dia menambahkan: “China, Rusia, dan Iran bermusuhan. Apa yang akan kita katakan kepada warga di Taiwan, India, Pakistan, dan Ukraina barat? Mereka semua akan khawatir."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR