Intisari-Online.com - Kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan setelah 20 tahun berperang dengan Amerika Serikat kembali menunjukkan sulitnya negara ini ditaklukan.
Bayangkan saja, Amerika Serikat yang memiliki peralatan perang canggih dan dibantu sekutu tidak pernah benar-benar bisa memenangi perang di negara tersebut.
AS boleh saja berdalih telah melatih para tentara-tentara terbaik dari Afghanistan dan juga membekali mereka dengan senjata dan kendaraan tempur terbaik.
Tapi faktanya, hanya dalam waktu 10 hari, militer Afghanista sudah tak berdaya melihat keganasan tentara Taliban.
Hal ini mengingatkan kembali kita pada julukan Afghanistan sebagai 'Graveyard of Empires' alias kuburan dari kerajaan-kerajaan.
Maklum, sejak zaman dahulu kala, wilayah ini benar-benar sulit ditaklukan oleh kerajaan atau negara manapun.
Sebelum AS dan sekutunya, ada Uni Soviet (yang kala itu masih digdaya), yang menyerah setelah 8 tahun mencoba menguasai Afghanistan.
Namun, jauh sebelum itu, ternyata ada Inggris yang menjadi korban keganasan Afghanistan, bahkan mereka benar-benar dipermalukan sejadi-jadinya.
Source | : | Kompas.com,ThoughtCo. |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR