Beberapa analis, bagaimanapun, mempertanyakan apakah Taliban punya kompetensi dan kemauan untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara. Mengingat, pendapatan yang mereka hasilkan selama ini, sebagian adalah dari perdagangan narkoba.
“Sumber daya ini ada di bumi pada tahun 90-an juga dan mereka (Taliban) tidak dapat mengekstraknya,” Hans-Jakob Schindler, Direktur Senior di Proyek Kontra Ekstremisme, mengatakan kepada DW.
"Kita harus tetap sangat skeptis terhadap kemampuan mereka untuk menumbuhkan ekonomi Afghanistan atau bahkan minat mereka untuk melakukannya."
Selain itu Afghanistan memiliki cadangan emas, platinum, perak, tembaga, besi, kromit, litium, uranium dan alumunium yang besar.
Kemudian, batu mulia seperti Zamrud, rubi, pirus, safir, dan lapis lazuli, berkualitas tinggi di negara itu telah lama memmikat pasar batu permata.
Melalui penelitian ilmiahnya yang luas tentang mineral, menyimpulkan bahwa Afghanistan menyimpan 60 juta metrik ton tembaga, 2,2 miliar ton bijih besi, 1,4 juta ton unsur Rare Earth Elements (REE) seperti lantanum, cerium, neodymium, dan urat aluminium, emas, perak, seng, merkuri, dan lithium.
Menurut pejabat Pentagon, analisis awal mereka di satu lokasi di provinsi Ghazni menunjukkan potensi deposit lithium sebesar cadangan Bolivia, yang diketahui memiliki cadangan lithium terbesar di dunia. Itu baru di satu provinsi.
USGS memperkirakan deposit Khanneshin di provinsi Helmand akan menghasilkan 1,1 - 1,4 juta metrik ton REE.
Beberapa laporan memperkirakan sumber daya REE Afghanistan termasuk yang terbesar di dunia.
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR