Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (17/8/2021), Taliban muncul saat sekelompok pejuang Afghanistan yang didukung oleh CIA melawan Uni Soviet pada 1980-an.
Setelah lima tahun berkuasa antara tahun 1996 dan 2001, pasukan barat menggulingkan pemberontak dan mendirikan pemerintahan mereka sendiri sambil berjuang untuk menjaga kelompok Islam.
Akan tetapi faktanya Taliban sukses menggalang dana untuk semakin menonjol dan berkuasa,
Pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak pernah menetapkan nilai kekayaan bersih yang pasti Taliban.
Tetapi menduga itu bisa mencapai 1,6 miliar Dollar AS (Rp23 triliun).
Intelijen telah berusaha mengidentifikasi beberapa aliran pendapatan potensial mereka.
Sebuah laporan Juni 2021 yang disusun dengan intelijen negara anggota menemukan bahwa kelompok itu bergantung pada perdagangan narkoba, pemerasan, penculikan untuk tebusan, dan produksi opium.
Perdagangan opium adalah salah satu investasi Taliban yang paling menguntungkan, yang memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan baik dari biji yang belum diproses maupun heroin.
Antara 2018 dan 2019, para pejabat PBB memperkirakan Taliban menghasilkan 400 juta Dollar AS (Rp5,7 triliun) dari perdagangan tersebut.
Tetapi perkiraan total ini bervariasi antara minimal 40 juta Dollar AS dan maksimum 460 juta Dollar AS.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR