Kisah James Hemings, Koki Kulit Hitam yang Jadi Budak Tapi Berhasil Lakukan Revolusi pada Masakan Amerika, Benarkah Akhir Hidupnya Karena Bunuh Diri?

K. Tatik Wardayati

Penulis

James Hemings, koki kulit hitam pertama yang belajar masakan Prancis.
James Hemings, koki kulit hitam pertama yang belajar masakan Prancis.

Intisari-Online.com – James Hemings adalah koki terlatih Prancis pertama di Amerika.

Namun, dia juga diperbudak oleh Thomas Jefferson, bersama saudara perempuannya, Sally Hemings.

Pada tahun 1784, Thomas Jefferson berlayar ke Paris bertugas sebagai duta besar Amerika untuk pengadilan Prancis.

Dia membawa seorang remaja yang menjadi budaknya bernama James Hemings, saudara laki-laki Sally Hemings.

Baca Juga: Kisah Pembantaian Tulsa, Satu-satunya Momen Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS, Apa yang Terjadi dari Pertemuan Singkat Hingga Jadi Pemicunya?

Jefferson berpikir untuk mengantisipasi saat menjamu tamu diplomatnya, ia menginginkan koki terlatih Prancis tanpa biaya tinggi.

Akhirnya dia melihat budaknya itu sebagai peluang, karena James sudah terlatih dalam gaya memasak Prancis.

Nyatanya, Jefferson memperbudak James Hemings, bahkan ketika seharusnya dia bisa bebas.

Dalam dua tahun di Paris, Jefferson tahu bahwa di bawah hukum Prancis, Hemings bebas, tetapi hanya jika pria yang diperbudak itu mengakuinya.

Baca Juga: Punya Ambisi Muluk Jadi Negara Kulit Hitam Terkaya Sejagat, Tetangga Indonesia Ini Mati-matian Bangun Bisnis Haram, Lagi-lagi Warga China yang Akan Dapat Keuntungan

Kepada seorang teman yang khawatir budaknya bebas secara hukum, Jefferson menulis, bahwa bocah itu masih sangat muda sehingga tidak mungkin akan berpikir untuk mengklaim kebebasan.

Sally Hemings bukan satu-satunya anggota keluarga yang dianiaya oleh Thomas Jefferson.

Selama lebih dari satu dekade, Jefferson terus memperbudak James Hemings, bahkan ketika hukum membebaskannya.

James Hemings, lahir di perkebunan Virginia pada tahun 1765, dia adalah saudara tiri Marta Wayles, istri Thomas Jefferson.

Ketika Martha dan Thomas menikah pada tahun 1772, kepemilikian Hemings, adik perempuannya Sally, dan 133 budak lainnya diserahkan kepada keluarga Jefferson.

Pada usia 9 tahun, James tiba di Monticello. Dia dengan cepat menarik perhatian Jefferson, dan pada tahun 1779 gubernur Virginia yang baru terpilih membawa James ke ibukota negara bagian.

Ketika Inggris mengancam Richmond pada tahun 1781, James dan saudaranya diperintahkan untuk melindungi Martha dan anak-anaknya. Saat itu, usianya sekitar 15 tahun.

James Hemings memegang posisi yang tidak biasa di Monticello.

Karena ia adalah paman bagi anak-anak Jefferson, dia diperlakukan lebih baik daripada budak lainnya.

Baca Juga: Kekerasan Rasial Paling Mengerikan di Amerika, Tragedi Berdarah Tulsa 1921 yang Tewaskan Ratusan Orang

Tetapi, tetap saja dia adalah seorang budak.

Hemings diizinkan untuk menyewa dirinya sendiri ke pertanian tetangga dan mendapatkan upahnya.

Namun, di bawah hukum, dia masih diperlakukan sebagai barang.

Sebagai seorang remaja, James Hemings membuat Jefferson dan teman-temannya terkena karena sangat kehati-hatian dan ketekunannya.

Oleh karena itu, Jefferson memilih Hemings untuk menemaninya ke Paris dan belajar masakan Prancis.

Ketika James Hemings tiba di Paris pada tahun 1784, ia mulai magang dengan pemilik restoran dan koki pastry Prancis.

Setelah tiga tahun pelatihan, Hemings mengambil alih sebagai kepala koki di Kedutaan Besar Amerika.

Di sana, Hemings mendapatkan upah 24 livre sebulan, yang dia simpan untuk dirinya sendiri.

Tetapi upah itu sudah dikurangi untuk Jefferson, karena itu hanya setengah dari apa yang diperoleh kepala koki sebelumnya.

Baca Juga: ‘Burung Walet Hitam Kematian’ Julukan Pilot Pesawat Tempur Eugene Bullard, Orang Kulit Hitam Pertama yang Tak Takut Bergabung dengan Prancis dalam Perang Dunia I

Lalu, apa yang dilakukan James Hemings dengan upahnya itu?

Dia menyewa seorang tutor untuk mengajarinya bahasa Prancis.

Jefferson tidak repot-repot memberikan pelajaran pada budaknya.

Pada tahun 1786, ia menulis kepada seorang teman, “James baik-baik saja. Dia lupa bagaimana berbicara bahasa Inggris, dan belum belajar berbicara bahasa Prancis.”

Ketika Revolusi Perancis pecah pada tahun 1789, beberapa revolusioner berpendapat untuk menghapuskan perbudakan.

James Hemings, koki Amerika pertama yang belajar masakan Prancis.
James Hemings, koki Amerika pertama yang belajar masakan Prancis.

Hemings, yang ketika itu berusia pertengahan 20-an, tahu bahwa kebebasan ada dalam genggamannya.

Ketika Thomas Jefferson kembali ke AS pada tahun 1789, ia bepergian dengan seorang koki terlatih Prancis dan gundiknya, yang keduanya adalah budaknya.

Jefferson kemudian pindah ke New York dan, beberapa bulan kemudian, Philadelphia untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

James Hemings tetap tinggal bersama Jefferson, kemudian menjadi koki untuk Sekretaris Negara.

Dia menyajikan makanan untuk Presiden George Washington, anggota kongres, dan diplomat asing.

Baca Juga: Bapak Bangsa Amerika Ini Ternyata Gemar Memilihara Domba, Bahkan Salah Satunya Pernah Membunuh Orang

Secara hukum, James Hemings bisa saja menuntut kebebasannya.

Hukum Pennsylvania menyatakan, "Jika seorang budak dibawa ke Negara Bagian dan berlanjut di sana selama enam bulan, dia dapat mengklaim kebebasannya."

Tapi Hemings tidak melakukannya.

Ada beberapa faktor yang mungkin membatasi pilihannya, salah satunya adalah karena saudara-saudaranya masih diperbudak oleh Jefferson.

Sebagai kepala koki, Hemings kini mendapatkan upah $7 per bulan, upah yang tinggi ketika itu.

Dia mungkin merasa berkewajiban bekerja untuk Jefferson, demi ‘membayar’ biaya magang Prancisnya.

Hemings akhirnya bernegosiasi untuk mendapatkan kebebasannya dari perbudakan.

Dia ingin kembali ke Monticello untuk melatih koki baru dan kemudian Jefferson akan membebaskannya.

Jefforson menulis perjanjiannya yang menyebutkan ‘biaya besar’ untuk melatih Hemings dalam ‘seni memasak’ dan keinginan Jefforson untuk ‘berteman’ dengan budaknya.

Baca Juga: Salah Satu Militer Paling Kaya di Dunia Ini Ternyata Diam-diam Larang Orang Kulit Hitam dan Orang Asia Bergabung Jadi Prajurit, Kisah Rasisme dan Diskriminasi Pernah Dialami Sosok Ini

Pada tahun 1794, James kembali ke Monticello.

Atas permintaan Jefferson, ia mulai melatih adiknya, Peter, untuk menggantikannya sebagai kepala koki.

Membutuhkan waktu dua tahun bagi Jefforson untuk menyatakan bahwa Peter sudah terlatih dan melaksanakan kontrak pembebasan.

Akhirnya, pada tahun 1796, lebih dari satu dekade setelah dia bisa menuntut kebebasannya di Prancis, James Hemings menjadi orang bebas.

Dia meninggalkan Monticello dengan membawa $30 dan menuju ke utara.

Sebagai orang bebas, James Hemings pergi ke Baltimore dan Philadelphia, lalu bekerja sebagai koki.

Mungkin juga dia pernah kembali ke Prancis untuk beberapa waktu lamanya.

Pada tahun 1801, Presiden Jefferson yang baru terpilih mencoba mempekerjakan Hemings untuk menjadi koki Gedung Putih.

Tapi mantan budak itu ragu-ragu.

Baca Juga: Kisah Wanita Kulit Hitam yang Miliki Peran Penting di Perang Dunia, Namun ‘Dihapus’ dari Sejarah, Sayangnya Mereka Harus Melakukan Ini Karena Putus Asa

Menurut seorang perantara, Hemings mengatakan dia ‘bersedia melayani tuannya itu’, tetapi khawatir ‘dia harus berada di antara pelayan asing’.

James juga ingin tahu ‘kondisi apa dan bagaimana upah’ yang akan dia dapatkan.

Dia mungkin juga berpikir apakah setuju menjadi koki Gedung Putih yang berarti kembali ke posisi perbudakan?

James Hemings akhirnya tidak jadi pergi ke Gedung Putih.

Tetapi dia mendapatkan $30 selama 6 minggu bekerja di Monticello pada musim panas 1801.

Namun, dua bulan kemudian, pada usia 36 tahun, James Hemings meninggal.

Desas-desus yang sampai pada Jefferson di Gedung Putih, bahwa Hemings bunuh diri.

Tidak ada yang tahu bagaimana itu bisa terjadi.

William Evers menulis kepada Jefferson bahwa James telah sering ‘mengigau’ dan ‘minum terlalu bebas jadi penyebabnya’.

Baca Juga: Anggap Diri di Atas Hukum, Inilah Yair Netanyahu, Putra PM Israel yang Hasut Pembunuhan Jaksa Agung dan Dipuja-puji Pembantai Kulit Hitam

Satu-satunya catatan kematian James Hemings, dan sebagian besar hidupnya, adalah berasal dari orang-orang yang memperbudaknya.

Lalu, apakah Hemings benar-benar bunuh diri?

Apakah dia stres mencari nafkah sebagai mantan budak sementara mantan majikannya duduk di Gedung Putih memiliki hubungan rahasia dengan saudara perempuanny sehingga dia menghadapi kematian?

Baca Juga: Kembali Menggegerkan, Polisi AS Tembak 7 Kali Punggung Seorang Warga Kulit Hitam, Begini Kronologinya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait