Pantas Penyebarannya Semakin Menjadi-jadi, Ternyata Ada Pasien Long Covid-19, Miliki 200 Gejala dan Pengobatannya Sampai 9 Bulan, WHO Saja Langsung Prihatin!

Mentari DP

Editor

Pandemi virus corona dan penyebab Long Covid-19.
Pandemi virus corona dan penyebab Long Covid-19.

Intisari-Online.com - Sudah hampir 1,5 tahun pandemi virus corona (Covid-19) terjadi.

Karenapandemi virus corona, hampir 200 juta orang sudah mengidap Covid-19.

Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semakin khawatir.

Baca Juga: Bak Dapat Balasan Langsung Usai Gempur Lebanon, 3 Wilayah Israel Langsung Porak-poranda Hanya Beberapa Jam Setelah Serangan Udara IDF, Pelakunya Kelompok Ini!

Sebab ternyata ada banyak pasien yang diketahui menderita Covid-19berkepanjangan alias Long Covid-19.

Di mana pasien-pasien yang mengidap LongCovid-19itu harus berjuang mendapatkan hasil tes negatif Covid-19.

Atau meskipuntelah pulih dari fase akut, untuk mencari bantuan medis.

Dan sama seperti asal usulnya yang misterius, penyebab LongCovid-19 juga menjadi salah satu aspek pandemi yang paling misterius.

"Sindrom pasca-COVID ini, atau Long COVID, adalah sesuatu yang sangat dikhawatirkan oleh WHO," kata Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis Covid-19 di WHO, mengatakan pada konferensi pers.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sempat PamerKehidupan Warganya Kembali Normal, Partai Komunis China Panik Bukan Main Lihat Negaranya Kemasukan Virus Corona Lagi

"WHO memastikan, kami memiliki pengakuan atas ini (LongCovid-19), karena ini nyata," ujar dia seperti dilansir dariChannel News Asia pada Kamis (5/8/2021).

Ada alasan mengapa WHO sangat khawatir dengan pasien LongCovid-19.

Salah satunya karena mereka yangterinfeksi SARS-CoV-2 inibanyak yang menderita efek jangka panjang.

"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan."

"Dan kami sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-Covid-19 ini," ungkap Van Kerkhove.

Untuk sekarang, WHO hanyamemiliki program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita LongCovid-19.

Rencananya akan ada penelitian untukmendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sindrom ini dan bagaimana dokter bisa menanganinya.

Yang jelas, mereka yang mengalamiLongCovid-19 terus menerusberjuang untuk pulih dan mengalami gejala yangberkelanjutan.

Mereka menyebutnyafase akut dengan beberapa gejala.

Di antaranyasesak napas, kelelahan ekstrem, kabut otak serta gangguan jantung dan neurologis.

Baca Juga: Pantas Indonesia Dijuluki Negara Terburuk Selama Pandemi Covid-19, Media Amerika Ini Beberkan Fakta Mencekam Kondisi Tanah Air yang Sebenarnya, 2 Poin Ini yang Paling Krusial

Tak main-main, bahkanada lebih dari 200 gejala yang dilaporkan.

Hal itu menurutJanet Diaz, Pemimpin Perawatan Klinis dalam Program Kedaruratan WHO yang memimpin upaya LongCovid-19.

Termasuk nyeri dada, kesemutan, dan ruam.

Akan tetapi kondisi setiap pasienLongCovid-19 berbeda-beda.

Ada yangmenjadi lebih baik dan kemudian kambuh, dengan kondisi yang bisa datang dan pergi.

Sementara yang lain punya gejala yang baru muncul setelah sembuh dari fase akut.

Yang jelas, menurut Diaz,LongCovid-19 bisa terjadi selama 3 bulan, 6 bulan, hingga terlama 9 bulan.

Baca Juga: Rumah Sakit Penuh,2.313 Pasien Covid-19 MeninggalSaat Isoman di Rumah, Sementara Anggota DPR Bisa Isoman di Hotel, Bahkan Semua Biaya DitanggungNegara

Artikel Terkait