Intisari-Online.com - Saat ini, Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus virus corona varian Delta.
Diketahui kasus virus corona varian Delta berasal dari India.
Nyatanya selain varian Delta, ada infeksi virus lain dari India yang sukses masuk ke Indonesia.
Dilansir dari kontan.co.id pada Selasa (27/7/2021), infeksi jamur hitam menyerang pasien Covid-19 di India.
Akibatnya jamurbernama ilmiah mucormycosis ini sudah membunuh 4.200 orang di India.
Khususya mereka yang sudah sembuh dari Covid-19.
Dan pada 4 Juni 2021,Kompas Sainsmenyebutkan bahwa infeksi jamur hitam sudah masuk Indonesia.
Bahkanbeberapa kasusnya dilaporkan sudah muncul sebelum pandemi Cobid-19.
"Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," katadr. Anna, Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan.
Diketahui, penyakit tersebut terbilang langka.
Dan orangyang terkena jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung bagian tubuh yang terinfeksi.
Bahkan infeksi jamur hitam disebutCandida auris. Itu karena dia resisten (kebal) terhadap semua perawatan yang ada.
Kondisi ini langsung membuat khawator pejabat kesehatan di seluruh AS.
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (27/7/2021), infeksi jamur pertama kali diidentifikasi di Asia pada tahun 2009.
Dan baru-baru ini terdeteksi di rumah perawatan Washington DC dan di dua rumah sakit di Dallas, Texas.
Beberapa kasus menunjukkan diri mereka resisten terhadap tiga kelas utama obat.
"Ini benar-benar pertama kalinya kami mulai melihatnya," kataDr Meghan Lyman, seorang petugas medis di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Infeksi ini dianggap sangat berbahaya bagi pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki masalah medis serius.
Di mana infeksi jamur hitam inipaling mematikan ketika memasuki aliran darah, jantung atau otak, kata CDC.
Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan infeksi jamur hitam dalam pengaturan perawatan kesehatan sebagai ancaman "mendesak".
Sebab, infeksi ini tidak ada obatnya.
Hal ini membuat rentan secara klinis berisiko meninggal atau sakit parah jika mereka tertular.
Ini karena dengan obat-obatan tidak mampu melawannya atau sistem kekebalan mereka yang sudah melemah.
CDC mencatat banyak kasus Candida auris yang tidak dapat diobati yang terlihat antara Januari dan April tahun ini.
Total 101 kasus Candida auris ditemukan di rumah perawatan untuk pasien yang sakit parah di Washington DC dan ditemukan tiga yang resisten terhadap ketiga jenis obat antijamur.