Penulis
Intisari-Online.com - Nama keluargaalmarhum Akidi Tio langsung menjadi pembicaraan di Indonesia.
Sebab keluargaalmarhum Akidi Tio memberikandana bantuanpenanggulangan Covid-19 kepada PemprovSumatera Selatan (Sumsel).
Tak tanggung-tanggung, keluarga itu memberikan dana bantuan sebesar Rp2 triliun.
Jumlah dana yang fantastis itu lantas membuat orang penasaran dengan keluargaAkidi Tio.
Berikut penjelasan Prof dr Hardi Darmawan, dokter keluarga Akidi selama 48 tahun seperti dilansir dari kompas.com pada Selasa (27/7/2021).
Ketika mendapat telepon dari salah satu anak almarhum bapak Akidi,Prof dr Hardi megaku kaget.
Dikira itu panggilan karena tugasnya sebagai dokter keluarga.
"Tetapi ternyata untuk menyerahkan bantuan Rp2 triliun ke Kapolda Sumsel untuk warga Sumsel yang terdampak PPKM," ungkap Hardi di Mapolda Sumsel, Senin.
Tak hanyaProf dr Hardi, Kapolda hingga GubernurSumatera Selatan pun mengaku terkejut.
Tidak pernah disangka di tengah keterpurukanSumatera Selatan menghadapi lonjakan kasus virus corona, ada dana bantuan yang sangat besar datang.
"Dana itu nantinya digunakan untuk menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir mulai dari penyediaan kebutuhan warga yang membutuhkan," tuturKapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri.
“Kita bangga ya, keluarga almarhum Akidi Tio ini ikut serta memberikan kepedulian terhadap penanganan Covid-19 di Sumsel," ucapGubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
"Apalagi jumlah dana yang diberikan sangat besar mencapai Rp2 triliun. Ini angka yang tidak sedikit,” ungkap Herman.
MenurutProf dr Hardi,mendiang Akidi diketahui merupakan pengusaha asalLangsa, Kabupaten Aceh Timur.
Di mana pekerjaannyabergerak di bidang pembangunan dan kontraktor.
Walau berasal dari Aceh, tetapi karenaalmarhum pernah tinggal di Palembang, maka mereka inginmembantu warga Sumatera Selatan.
"Saya juga kaget saat ditelpon anaknya untuk menyerahkan bantuan ini, karena memang nilainya besar," ungkapProf dr Hardi.
Diketahui, Akidi Tio memilikitujuh orang anak. Enam di antaranya tinggal di Jakarta dan satu di Palembang.
"Semua anaknya pengusaha."
"Mendiang bapak Akidi juga berpesan kepada anaknya jika sukses dalam bidang usaha apa pun agar membantu orang tidak mampu."
"Almarhum itu pengusaha di bidang perbesian dan kontainer," ungkapnya.
Dana bantuan itu juga bukan pertama kalinya diberikan olehdi bidang perbesian dan kontainer.
Sebelum pandemi virus corona menyebar ke seluruh Indonesia, keluarga ini sering memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dan ketika pandemi Covid-19 berlangsung, mereka pun turut membantuwarga yang terdampak.
"Tetapi memang bantuan itu tidak pernah di-publish (dipublikasikan)."
"Keluarga ini sering membantu warga yang isolasi mandiri," ungkapnya.