Intisari-online.com -Perdagangan jet tempur adalah salah satu bidang yang juga menjadi persaingan antara Rusia dan Amerika Serikat.
Di tengah pertikaian ini, nama-nama negara yang belum mampu menciptakan jet tempur menjadi pusat perhatian kedua rival.
Salah satunya Indonesia.
Mengutip Kontan.co.id, Rusia siap memasok 11 jet tempur multifungsi Sukhoi Su-35 ke Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Biro Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer Valeria Reshetnikova Rabu (21/7).
“Sejak awal, proyek penyediaan 11 jet tempur multiperan Su-35 ke Jakarta telah menarik perhatian masyarakat dunia," kata Reshetnikova di sela-sela pameran dirgantara MAKS-2021, seperti dikutip TASS.
"Tidak mengherankan, setelah menandatangani (kesepakatan), pihak Indonesia menghadapi tekanan ekstensif dari perwakilan negara tertentu," ungkap dia kepada wartawan.
"Pada semua tingkat yang memungkinkan, Jakarta sangat disarankan untuk meninggalkan proyek tersebut. Namun, kami dengan yakin menegaskan, pihak Rusia bermaksud memenuhi kontrak ini," imbuhnya.
Menurut Reshetnikova, Rusia memandang Indonesia sebagai salah satu mitra utama di kawasan Asia-Pasifik.
Ternyata, banyak negara yang tergiur dengan jet tempur Rusia.
Salah satunya adalah 5 dari 10 negara di ASEAn.
Utamanya mereka tertarik dengan jet tempur multifungsi generasi kelima buatan Rusia, Sukhoi Su-57.
"Kami sedang melakukan negosiasi dengan beberapa negara. Kami melihat permintaan dan minat. Asia Tenggara, empat atau lima negara (menunjukkan minat mereka)," kata CEO Rosoboronexport, Aleksandr Mikheyev kepada kantor berita TASS.
Hanya, Mikheyev tidak menyebutkan, negara Asia Tenggara mana saja yang tertarik membeli jet tempur Su-57.
Sukhoi Su-57 adalah jet tempur multifungsi generasi kelima buatan Rusia.
Jet tempur ini dirancang untuk menghancurkan semua jenis target mulai dari udara, darat dan laut.
Ada fitur teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas.
Jet tempur ini juga bisa mengembangkan kecepatan jelajah supersonik.
Jet tempur ini juga dilengkapi dengan peralatan radio-elektronik onboard yang canggih, termasuk komputer onboard kuat yang disebut pilot kedua elektronik.
Sistem radar Su-57 tersebar di seluruh bodi pesawat serta ada beberapa senjata yang ditempatkan di dalam badan pesawat.
Su-57 mengudara pertama kalinya pada 29 Januari 2010 menggabungkan fungsi pesawat serang dan jet tempur.
Sementara penggunaan material komposit dan teknologi inovasi juga konfigurasi aerodinamis di Su-57 memastikannya tidak mudah dilacak radar dan inframerah musuh.
Persenjataan Su-57 akan mencakup, khususnya, rudal hipersonik. Jet tempur generasi kelima ini berhasil diuji dalam kondisi pertempuran di Suriah.
Angkatan Bersenjata Rusia menerima Su-57 pertama pada 2020, dan akan mendapatkan 22 unit lagi hingga akhir 2024. Jumlah terus bertambah menjadi 76 unit pada 2028.