Sampai Terendus Media Asing, Terkuak Ternyata Penyebaran Covid-19 di Jakarta Lebih Mengerikan Dari Yang Kita Tahu Selama Ini, Ini Datanya Penelitiannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Intisari-online.com - Covid-19 di Indonesia masih menjadi masalah utama sampai saat ini.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia bahkan menjadi sorotan dunia, karena jumlahnya yang meningkat dalam kondisi mengkhawatirkan.

Bahkan dalam laporan terbaru, yang dikutip dari media Vietnam 24h.com.vn, Kamis (15/7/21), dilaporkan hampir setengah populasi ibu kota Jakarta terinfeksi Covid-19.

Bahkan dugaan itu mengatakan lebih dari 12 kali lipat jumlah resmi, menurut survei medis.

Baca Juga: Dijuluki 'Manusia Ular' Karena Kebal Pada Bisa Ular Kobra, Pria Ini Malah Alami Hal Tak Terduga Ini Saat Memasukkan Kepala Ular Kobra Ke Mulutnya

Dalam survei yang dirilis pada 10 Juli, 5.000 orang melakukan tes darah antara 15 Maret dan 3 Maret tahun ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,5% dari 5.000 orang memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dalam darah mereka.

Ini berartibahwa mereka pernah terinfeksi Covid-19, menurut CNN melalui 24h.

Studi baru dilakukan oleh otoritas kesehatan Jakarta, Universitas Indonesia, Institut Biologi Molekuler Eijkman, dan staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Indonesia.

Baca Juga: Tak Cukup Pecahkan Rekor Kematian Harian Tertinggi Dunia Akibat Covid-19, Ternyata Indonesia Juga Pecahkan Rekor Tak Kalah Mencengangkan Ini Akibat Kronisnya Covid-19 di Indonesia

Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah rumah bagi sekitar 10,6 juta orang, menurut statistik pemerintah.

Menurut para peneliti, 4,7 juta dari orang-orang ini mungkin telah terinfeksi Covid-19 pada 31 Maret.

"Melalui survei ini, kami dapat memperkirakan persentase penduduk Jakarta yang terinfeksi Covid-19, meskipun tidak dapat ditentukan dengan tes PCR," kata Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Menurut data resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, per 31 Maret, ibu kota Jakarta mencatat lebih dari 382.000 orang terinfeksi.

Jumlah ini meningkat menjadi hampir 702.000 kasus dan 9.600 kematian pada 14 Juli.

Dr Pandu Riono, ahli epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, mengatakan survei menunjukkan beberapa orang berisiko lebih tinggi tertular Covid-19 daripada yang lain.

"Masyarakat yang tinggal di daerah dengan kepadatan tinggi sangat rentan tertular Covid-19," kata Riono.

Baca Juga: Sempat Simpang-Siur Beredar PPKM Bakal Diperpanjang Hingga 6 Minggu, Jika Dilakukan Pemerintah Indonesia Justru Alami Dampak Ekonomi yang Makin Memburuk Ini, Ini Penjelasan Pemerintah

"Orang yang kelebihan berat badan, memiliki diabetes dan gula darah tinggi juga sangat rentan terhadap Covid-19," katanya.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah antibodi tertinggi muncul pada kelompok usia 30-49 tahun dan tingkat infeksi lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan prediksi para ahli medis bahwa angka aktual Covid-19 di Indonesia mungkin jauh lebih tinggi dari laporan resmi.

Sebelumnya, berdasarkan analisis jumlah kematian di tingkat lokal, Dr Dicky Budiman dari Griffith University, Australia, memperkirakan jumlah infeksi harian di Indonesia bisa lebih dari 100.000 orang.

Menurut para ilmuwan, kota-kota seperti Jakarta tidak bisa menunggu kekebalan kawanan alami, tetapi perlu meningkatkan kampanye vaksinasi untuk membangun penghalang tak terlihat melawan virus.

Indonesia saat ini baru memvaksinasi dua dosis vaksin secara penuh untuk 5,5% populasi, menurut CNN.

Di Jakarta saja, lebih dari 1,95 juta orang telah divaksinasi lengkap, setara dengan 18% populasi ibu kota.

Artikel Terkait