Pada akhir Agustus 1945, Papua masih diduduki oleh Belanda.
Dan Frans Kaisiepo termasuk salah satu orang yang mengibatkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.
Tujuannya untuk menegakkan eksistensi Republik Indonesia.
Dan karena sikapnya itu, Frans Kaisiepo ditangkap polisi Belanda.
Walau begitu, Frans Kaisiepo tidak menyerah.
Alih-alih takut, Frans Kaisiepo malah terlibat dalam pemberontakan di Biak pada Maret 1948, memprotes pemerintahan Belanda.
Lagi, karena perlawanannya, dia dipenjarakan dari tahun 1954 hingga 1961.
Pada masa perebutan Papua oleh Indonesia dan Belanda, Frans Kaisiepo membantu para pejuang Indonesia dalam operasi Trikora.
Ia juga mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) yang menuntut integrasi Papua ke NKRI.
Karena operasi Trikora, Pemerinta Belanda terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962 pukul 12:01.
Pengalihan penyelenggaraan pemerintahan ke UNTEA terjadi pada 1 Oktober 1962.
Pengalihan Irian Barat ke Indonesia dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun berikutnya pada 1 Mei 1963.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR