Sementara itu, Belanda mengirimkan 3 perwakilannya, yaitu:
1. Wim Schermerhon
Schermehon merupakan Perdana Menteri Belanda antara Juni 1945 sampai Juli 1946 dan membentuk kabinet pertama setelah Perang Dunia II.
Seusai jabatannya sebagai PM, ia menjabat sebagai ketua Komisi Umum untuk Hindia Belanda.
Schermerhorn mewakili Belanda dalam Perundingan Linggarjati. Jabatan itu dipegang sampai tahun 1947.
2. Max Van Poll
Max Van Poll adalah seorang jurnalis dan politisi Belanda.
Pada tahun 1929 ia datang ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk RKSP, menjadi spesialis untuk urusan kolonial dan khususnya yang berkaitan dengan Hindia Belanda.
Setelah Perang Dunia II, ia adalah anggota Komisi Umum untuk Hindia Belanda, dewan penasihat tiga yang membantu Gubernur Jenderal Van Mook dalam negosiasi dengan Sukarno tentang masa depan Republik Indonesia melalui Perjanjian Linggarjati.
3. HJ Van Mook
Nama lengkapnya adalah Hubertus Johannes Van Mook.
Hubertus Johannes Van Mook atau HJ Van Mook lahir di Semarang 1894.
Ayahnya bernama Matheus Adrianus Antonius Van Mook meninggalkan Belanda setelah menikahi Cornelis Rensia Bouwman pada 1893.
Di Indonesia, ayahnya merupakan pemilik Sekolah Rakyat di Surabaya sekaligus sebagai pengajar.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar HBS di Surabaya, van Mook pindah ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan tinggi teknik di Delft.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR