Karena menonjol di atas rata-rata rekrutan, ia dipromosikan menjadi Sersan Staf dalam waktu kurang dari setahun, tetapi karena ras dan kecurigaan atas keterlibatannya dengan sosialis di Spanyol ternyata menghambat karier militernya.
Angkatan Darat kemudian membuka file kontra-intelijen pada Carter dan memantau aktivitasnya karena keterlibatannya dengan sosialis di Asia dan Spanyol.
Suratnya dibaca, keberadaannya dilaporkan, dan fakta bahwa dia memiliki pengetahuan berbicara bahasa China, malahan menambah paranoia.
Pada tahun 1944, ia akhirnya mendapat kesempatan mendekati pertarungan, tetapi ditugaskan untuk memasok senjata karena rasnya.
Namun, ketika penggantian senjata tempur mulai menipis pada bulan Desember 1944, Eisenhower menciptakan pasukan sukarela yang disebut perintah pengganti yang memungkinkan prajurit eselon belakang dari ras apa pun untuk terjun ke medan pertempuran.
Carter dengan antusias menawarkan diri.
Namun, dia harus menghadapi kenyataan bahwa pangkatnya diturunkan menjadi prajurit agar tidak berada dalam posisi memimpin tentara kulit putih.
Carter dengan senang hati menerima dan seperti yang diharapkan, pengalamannya muncul secara besar-besaran dalam keadaan penting.
Pada tanggal 23 Maret 1945, Carter sedang mengendarai sebuah tank ketika dihajar bazoka dan terbakar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR