Intisari-Online.com - Virus corona varian delta yang sangat menular menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Indonesia memiliki tingkat prevalensi kumulatif 25% untuk delta, menurut portal wabah.info dari Scripps Research AS, masing-masing lebih tinggi dari 19% dan 14% di Malaysia dan Thailand.
Gelombang kedua Covid-19 di Indonesia ini juga dibongkar oleh media asing Nikkei Asia dalam artikel berjudul "Why are Indonesia's COVID cases surging? Five things to know" pada Jumat (9/7/2021).
“Pemerintah tidak menyangka varian virus corona baru seperti varian delta dan lainnya akan masuk dan menyebar sangat cepat seperti sekarang ini,” kata seorang pejabat pemerintah, “sehingga prediksi pemerintah cukup hanya (longgar) memperketat pembatasan sosial."
Vaksinasi juga lambat. Hanya 5,2% dari populasi Indonesia yang memenuhi syarat yang telah divaksinasi penuh pada 6 Juli.
Meskipun memulai program vaksinasi lebih lambat dari Indonesia, Malaysia telah memvaksinasi sepenuhnya 8,8% dari populasi yang memenuhi syarat.
Hampir 85% vaksin yang diterima Indonesia pada akhir Juni berasal dari China, dan keampuhannya diragukan, terutama dalam menangkis varian delta.
Skeptisisme terhadap vaksin China didorong oleh laporan petugas kesehatan, sebagian besar divaksinasi dengan Sinovac China, tertular COVID-19 dan beberapa sekarat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR