Pantas Saja Banyak yang Menyebut Vaksin Pfizer Jauh Lebih Baik Dari Sinovac, Lihat Perbedaan Dari Harganya Saja Sudah Selisihnya Jauh, Ini Perbandingan Keduanya

Intisari-online.com - Seperti yang kita tahu saat ini, vaksin Sinovac asal China merupakan vaksin utama yang digunakan Indonesia saat ini.

Vaksin Sinovac merupakn vaksin Covid-19 yang didatangkan dari negeri tirai bambu.

Lalu dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860, tahun 2020, ada enam vaksin yang akan digunakan Indonesia.

"Menetapkan jenis caksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang diproduksi PT Bio Farma (Persero), AstraZaneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer inc and BioNTech, dan Sinovac Ltd, sebagai jenis vaksin Covid-19 yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," tulis keputusan itu.

Baca Juga: Pantas di Indonesia Kasus Covid-19 Melonjak, Data Ini Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Terkuak Inilah Fakta Soal Vaksin Buatan China

Dua diantaranya adalah Sinovac dan Pfizer, meski saat ini hanya Sinovac lah yang baru digunakan di Indonesia, sementara sisanya AstraZaneca.

Hingga saat ini banyak yang menyebut vaksin Pizer memiliki kemanjuran paling baik di antara semua vaksin yang beredar di dunia.

Sementara itu, vaksin Sinovac yang dugunakan di Indonesia, justru diragukan kemanjurannya, karena hingga kini situasi di Indonesia belum mulai membaik.

Oleh sebab itu, mari kita ulas perbedaan paling penting di antara kedua vaksin tersebut.

Baca Juga: Ketika Indonesia Tetap Ngotot Menggunakannya, Negara Tetangga Kita Justru Percaya Vaksin Sinovac Telah Gagal, Begini Nasib Warganya yang Terlanjur Terima Vaksin Asal China Itu

Pertama, vaksin Sinovac, merupakan vaksin yang dikebangkan oleh perusahaan farmasi asal China.

Vaksin ini merupakan vaksin pertama yang didatangkan oleh Indonesia, sekaligus vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini.

Mengutip dari berbagai sumber, PT Bio Farma menjelaskan bahwa vaksin Sinovac memiliki harga sekitar Rp200 ribu untuk setiap dosisnya.

Namun, saat ini hampir semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin ini dengan gratis karena disubsidi oleh pemerintah.

Dikembangkan oleh Sinovac Biotech China, vaksin yang dikenal sebagai CoronaVac, saat ini sedang menjalani uji klinis fase 3 di tempat-tempat seperti Brasil dan Indonesia .

Cara kerja vaksin Sinovac menggunakan teknologi vaksin yang tidak aktif.

Baca Juga: Padahal di Indonesia Sempat Jadi Andalan, Pejabat Kesehatan China Ini Malah Keceplosan Bongkar Sendiri Kekuarangan Vaksin Buatan China, Sebut Puji Vaksin Ini Punya Kualitas Lebih Baik

Memanfaatkan partikel virus yang telah dibunuh untuk merangsang tubuh kita menghasilkan respon imun.

Vaksin ini mirip dengan vaksin flu.

Vaksin dapat disimpan pada suhu lemari es normal 2 hingga 8 derajat Celcius dan dapat tetap stabil hingga tiga tahun.

Ini mungkin merupakan pilihan yang menarik untuk negara-negara di mana akses ke pendinginan sulit.

Kedua adalah vaksin Pfizer, seperti dikutip dari berbagai sumber, Pfizer memiliki harga sekitar 19,5 dollar AS (Rp275 ribu) untuk setiap dosisnya.

Vaksin ini dikembangkan oleh raksasa farmasi AS Pfizer dan BioNTech Jerman adalah vaksin Covid-19 pertama yang disetujui oleh FDA AS untuk penggunaan darurat.

Baca Juga: Meski Sudah Diberikan Vaksin, Kasus Covid-19 di Indonesia Dianggap Masih Melonjak, Menteri Kesehatan Indonesia Akhirnya Buka Suara Ungkap Fakta Tentang Vaksin Sinovac

Vaksin Pfizer-BioNTech menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).

vaksin mRNA mengajarkan sel-sel kita untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.

Ini berbeda dengan vaksin tradisional yang memasukkan kuman/virus yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh kita.

Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius, yang menghadirkan tantangan logistik, terutama bagi negara-negara miskin.

Sebagai vaksin yang mungkin paling manjur di dunia saat ini vaksin Pfizer memiliki khasiat atau kemanjuran mencapain 95%.