Intisari-online.com - Mungkin Anda masih ingat dengan soso Raja Mswati, sosok presiden asal Afrika yang hadiri pelantikan Presiden Jokowi dengan penampilan nyetrik.
Ia menghadiri pelantikan Presiden Jokowi dengan mengenakan pakaian adatnya.
Raja Mswati III naik tahta menggantikan sosok sang ayah, Sobhuza II pada 1986 dan telah menjabat selama 35 tahun.
Di balik sosoknya yang bersahaja sebagai kepala negara, rupanya Raja Mswati III dikenal sebagai pemimpin yang memiliki begitu banyak skandal yang cukup kontroversial.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail edisi 9 April 2018 silam, Raja Mswati III sempat menuai kontroversi dengan kabar gaya hidupnya yang begitu mewah.
Padahal kala itu, sekitar 63 persen penduduknya dari total 1,3 juta masyarakat Eswatini hidup di bawah garis kemiskinan.
Sedangkan sang kepala negara terus-terusan dikabarkan memiliki gaya hidup mewah di luar daerah Swazi.
Bahkan sang raja sempat dikabarkan membuat rakyatnya geram lantaran menggelar acara ulang tahunnya ke-50 dengan besar-besaran di tengah kemiskinan yang merajalela.
Tak hanya gaya hidupnya yang dinilai glamor dan bergelimang harta, Raja Mswati III juga kerap jadi bahan pemberitaan lantaran rumah tangganya diwarnai dengan konflik dan intrik.
Raja Mswati III diketahui memiliki 15 istri dengan 23 anak.
Dari 15 wanita yang ia peristri, ada salah satu nama yang ramai menghiasi berbagai tajuk media pemberitaan.
Adalah Senteni Masango (37), nama wanita yang ramai dibicarakan media pemberitaan itu.
Bagaimana tidak, melansir Daily Mail, Senteni Masango yang merupakan istri ke-8 Raja Mswati III dikabarkan meninggal dunia di usia yang begitu muda.
Senteni Masango ditemukan tewas di kediaman pribadi Raja Mswati III tanpa sepengetahuan orang lain.
Belakangan, Rasa Mswati III juga mendapatkan kritikan bertubi-tubi dari rakyatnya sendiri.
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (30/6/21), Mswati III satu-satunya raja di Afrika di negara Eswatini, yang menjabat selama 35 tahun, menghadapi gelombang protes dari rakyatnya.
Pada tanggal 28 Juni, stasiun televisi nasional Afrika Selatan SABC melaporkan bahwa Raja Mswati III, 53, telah meninggalkan Eswatini.
Dikarena gelombang protes yang intens, yang menyebabkan orang-orang bentrok dengan pasukan keamanan.
Sehari kemudian, oposisi di Eswatini menegaskan bahwa raja telah meninggalkan negara itu, tanpa memberikan bukti.
Pejabat Eswatini telah membantah bahwa raja telah melarikan diri.
"Raja tetap di negara dan terus memimpin pemerintah menuju tujuannya," kata penjabat Perdana Menteri Eswatini, Themba Masuku.
Protes terjadi minggu lalu, dengan orang-orang Eswatini turun ke jalan menuntut hak untuk memilih dan mengubah konstitusi.
Ketegangan meningkat ketika seorang pengunjuk rasa tewas, diduga karena bentrokan dengan pasukan keamanan.
Eswatini adalah negara kecil yang hanya berpenduduk 1,2 juta orang, sebelum 2018 dikenal sebagai Swaziland.
Banyak toko dan bangunan di kota Matsapha, di pusat Eswatini, dibakar oleh pengunjuk rasa, menurut media setempat.
Mswati III adalah raja terakhir di Afrika, menjalankan negara melalui parlemen dan pemerintahan.
Raja itu terkenal dengan poligami dan gaya hidupnya yang mewah, meskipun ekonomi sulit dan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Pada 2019, Raja Mswati III menarik perhatian ketika membeli 15 Rolls Royce dan banyak mobil mewah lainnya untuk 15 istri.
Pada tahun 2008, majalah Forbes memperkirakan bahwa Raja Mswati III memiliki kekayaan sekitar 200 juta dollar AS.
Pada bulan Februari, Raja Mswati III mengumumkan bahwa ia telah pulih dari Covid-19 setelah beberapa hari perawatan, dengan dukungan medis dari Taiwan.
Eswatini adalah satu-satunya negara di Afrika yang memiliki hubungan diplomatik dengan pulau Taiwan.