Intisari-Online.com - Dua suku di Papua, yakni Marind-Anim dan Asmat pernah memiliki kebiasaan mengayau (berburu kepala).
Namun, pengayauan bukanlah kebiasaan harian masyarakat di sana, melainkan suatu aktivitas yang dimotivasi oleh suatu sebab.
Menurut J. van Baal dan Pastor J. Vershueren, MSC, dalam buku Dema: Description and Analysis of Marind-Anim Culture (South New Guinea), pengayauan di dua wilayah ini terdorong oleh suatu ambisi spiritualitas.
Pengayauan ini terjadi oleh karena beberapa hal.
Orang Marind senang bertamasya dan melihat banyak tempat lain sehingga mereka sering mencari tempat-tempat baru.
Oleh sebab itu, pergi mengayau merupakan kesempatan yang menyenangkan bagi mereka.
Selain ingin menguji nyali dan keperkasaan, sekaligus juga untuk menikmati indahnya alam.
Motivasi lain ialah, seorang bapak mencari nama untuk anaknya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR