Pelletier mengatakan jika catatan harian dari Kesehatan Masyarakat Ontario melihat frekuensi varian Alpha menurun, yang ia sebut sebagai indikator varian lain meluas, salah satunya varian Delta.
Meski begitu, karena kesulitan mengenali varian dengan mutasi lebih banyak, unit kesehatan masyarakat seperti di Ontario dan provinsi lain kesulitan menentukan varian mana yang menyebar.
Dengan penggunaan metode pengujian baru yang menggunakan robot dan platform pengurutan bernama SPAR-seq, Pelletier dan Wrana membuktikan jika Delta telah jadi biang kerok 20% kasus positif baru hanya berdasarkan data mereka saja.
Angka pasti di lapang jauh lebih besar.
Pelletier dan Wrana, yang merupakan anggota laboratorium pendeteksi varian Delta pertama di Ontario, mengatakan metode urutan mereka dapat dilakukan jauh lebih cepat dan dengan biaya lebih murah dari laboratorium lain.
Dalam konferensi pers Jumat lalu, Global News telah bertanya Petugas Kepala Kesehatan Masyarakat Kanada Dr. Theresa Tam jika pengurutan yang cukup sudah dilakukan untuk mengidentifikasi varian Delta.
Merespon hal tersebut, Tam mengatakan jika Kanada sebagai negara melakukan "lebih banyak pengurutan daripada kebanyakan" karena jumlah kasusnya terus menurun.
"Provinsi-provinsinya, faktanya, bergerak maju mengurutkan jumlah besar kasus positif," ujarnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR