Pantas Saja Meski Tak Pernah Kontak Dengan Pasien Covid-19 Ternyata Kita Masih Bisa Tertular, Penelitian Ini Ungkap Cara Tak Terduga Covid-19 Menyebar, Nyaris Belum Ada yang Tahu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Varian Delta Plus, varian virus Covid-19 baru di India, terkait dengan varian Delta yang makin mengkhawatirkan.
Varian Delta Plus, varian virus Covid-19 baru di India, terkait dengan varian Delta yang makin mengkhawatirkan.

Intisari-online.com - Menurut WHO Covid-19 bisa menyebar melalui droplet, atau titik air berisi virus dari batuk dan bersin.

Penularan bisa terjadi jika droplet tersebut menyentuh mata, dalam hidung, hingga masuk ke mulut.

Selain itu penularan bisa terjadi menghirup droplet dan napas dari orang yang terinfeksi Covid-19.

Karena itu, disarankan untuk mengjauh setidaknya 1 meter untuk mencegah penularan Covid-19, menurut WHO.

Baca Juga: Setelah Virus Covid-19 Varian Delta, Muncul Varian Delta Plus, ‘Varian yang Jadi Perhatian’ Karena Makin Mengkhawatirkan di India, Beberapa Negara Ini Diminta untuk Berjaga-jaga

Namun, dalam sebuah penelitian baru mengatakan ternyata Covid-19 bisa menyebar melalui cara tak terduga.

Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (23/6/21), penelitian yang dipimpin oleh fisikawan komputer Talib Dbok dari Universitas Nicosia di Siprus dan Insinyur Dimitris Drikakis.

Mengatakan virus corona ternyata bisa menyebar melalui cara yang selama ini tidak pernah kita duga.

Jika sebelumnya Covid-19 bisa melayang di udara dan bertahan selama 8 jam disebut oleh WHO, sebagai hoax.

Baca Juga: RS Wisma Atlet Penuh Sesak, Pasien Positif Terpaksa Dipulangkan, Hingga Jenazah Pasien Covid-19 Terpaksa Diangkut Pakai Truk Karena Ambulans Tak Cukup

Menurut penelitian ini, Covid-19 bisa menyebar melalui serbuk sari.

Keduanya mengembangkan simulasi komputer pohon willow, dengan kemampuannya untuk melepaskan serbuk sari, dan memprediksi tingkat pelepasan virus yang terlibat.

Melalui eksperimen, dua peneliti menemukan bahwa serbuk sari dari pohon willow yang mengandung virus Covid-19 dapat menembus kerumunan orang.

Padahal mereka berdiri hingga 20 meter dari pohon hanya dalam 1 menit dengan angin bertiup lembut.

Oleh karena itu, berpotensi menyebarkan virus lebih mudah dan lebih jauh daripada penularan droplet.

Pada hari yang berangin, rata-rata pohon willow dapat melepaskan lebih dari 10.000 butir serbuk sari ke udara.

Masing-masing benih tersebut dapat mengandung ratusan partikel virus, kata kedua ilmuwan tersebut.

Baca Juga: Kondisi Makin Mengkhawatirkan, ‘Teror’ Sirine Hingga Pasien Masih Positif Covid-19 Dipulangkan dari RS Wisma Atlet; ‘Pasien Tiap Hari Banyak Sekali yang Masuk’

Ilmuwan Siprus mulai memikirkan penelitian ini ketika mereka menemukan hubungan antara lokasi dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi dan peta alergi nasional AS.

Melalui analisis, kedua peneliti tersebut mengatakan bahwa regulasi saat ini untuk menjaga jarak 2m untuk mengurangi risiko infeksi virus saja tidak cukup.

Pemerintah setempat harus memperkuat langkah-langkah pencegahan epidemi di daerah padat penduduk dengan banyak pohon.

Menurut penelitian sebelumnya, virus Covid-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan, air liur, sekresi pernapasan.

Selain itu virus ini dapat bertahan hidup di permukaan selama berhari-hari.

Artikel Terkait