Intisari-Online.com – Setelah Virus Covid-19 varian Delta, muncul varian Delta Pulus jadi ‘varian yang perlu diperhatikan’ di India, beberapa negara ini diminta untuk berjaga-jaga.
Covid-19 varian Delta Plus di India atau B.1.617.2.1, terkait erat dengan varian Delta, penyebab utama gelombang kedua Covid-19 di India.
Kementerian Kesehatan India, pada Selasa (22/6/2021) mengeluarkan nasihat kepada Kepala Sekretaris Maharashtra, Madhya Pradesh, dan Kerala, meminta mereka untuk mengambil tindakan penahanan segera dan meningkatkan pengujian, pelacakan dan vaksinasi di distrik dan cluster di mana varian Delta Plus terdeteksi.
Kementerian Kesehatan Union mengkategorikan varian Delta Plus dari sebagai virus corona baru, yang sejauh ini terdeteksi di tiga negara bagian di negara itu.
Varian Delta Plus menjadi ‘varian yang jadi perhatian’ dan mengarahkan negara bagian untuk mengambl tindakan penahanan segera dalam kelompok di mana varian tersebut telah terdeteksi.
Keputusan itu muncul setelah INSACOV, sebuah konsorsium dari 28 laboratorium Kementerian Kesehatan yang terlibat dalam pengurutan genom, memberi tahu Center pada Selasa (22/6/2021).
Varian Delta Plus memiliki tiga karakteristik yang mengkhawatirkan, yaitu: peningkatan penularan, peningkatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respon antibodi monoklonal.
Varian Delta Plus atau B.1.617.2.1 erat kaitannya dengan varian Delta, penyebab utama gelombang kedua Covid-19 di India.
Seperti Delta, varian Delta Plus memiliki mutasi di daerah protein lonjakan virus RNA, yang berpotensi membuatnya lebih mudah menular.
WHO mengklasifikasikan varian sebagai salah satu perhatian ketika dikaitkan dengan peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19.
Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis, atau penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik, vaksin, serta terapi yang tersedia.
Sekretaris Kesehatan Union, Rajesh Bhushan, mengatakan, bahwa varian Delta Plus telah terdeteksi di 22 sampel di enam distrik negara itu.
“Di India, varian Delta Plus telah terdeteksi pada 22 sampel. Enam belas dari mereka ditemukan di distrik Jalgaon dan Ratnagiri di Maharashtra, sisanya terdeteksi di Kerala (Palakkad dan Pathanamthitta) dan Madhya Pradesh (Bhopal dan Shivpuri).Tetapi kami tidak ingin mengasumsikan proporsi yang signifikan,” kata Bhushan.
Ia juga menegaskan bahwa varian Delta Plus sudah terdeteksi di sembilan negara lain.
“Setiap varian diklasifikasikan sebagai varian yang menarik atau varian yang menjadi perhatian berdasarkan transmisibilitas atau virulensi. Varian Delta Plus telah ditemukan di sembilan negara, yaitu AS, Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, China, dan Rusia,” kata Bhushan, melansir indianexpress.
Kementerian Kesehatan telah meminta kepada Kepala Sekretaris Maharashtra, Madhye Pradesh, dan Kerala, untuk mengambil langkah-langkah segera, dan meningkatkan pengujian, pelacakan, serta vaksinasi di distrik dan cluster di mana varian Delta Plus telah terdeteksi.
Kementerian juga mengarahkan agar ketiga negara bagian untuk ‘segera’ mengirim ‘sampel orang yang positif’ ke laboratorium INSACOG yang ditunjuk sehingga ‘korelasi epidemiologi klinis dapat dibuat’.
Kementerian Kesehatan Serikat di India telah meminta Kepala Sekretaris tiga negara bagian itu membuat langkah-langkah Respons Kesehatan Masyarakat.
Meskipun secara umum tetap sama seperti yang telah diterapkan sebelumnya, namun harus lebih fokus dan efektif.
Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, juga meminta Kepala Sekretaris Negara untuk mengambil tindakan penahanan segera di distrik dan kluster tesebut, termasuk mencegah kerumunan orang, pengujian luas, pelacakan cepat, serta cakupan vaksinasi berdasarkan prioritas. (ktw)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari