Bahkan ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.
Peristiwa lain juga disebutkan adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi dan kemudian membunuh anak laki-lakinya juga karena anaknya itu menyaksikan aksi brutalnya itu.
Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan bahwa mereka memiliki 'daging', namun istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.
Para jurnalis melaporkan bahwa stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.
Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan.
Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.
Sekarang, Institut Pengembangan Korea, sebuah lembaga wadah pemikir yang dikelola pemerintah yang berbasis di Seoul, memperkirakan Korea Utara akan kekurangan 1,35 juta ton makanan tahun ini.
Korea Utara membutuhkan sekitar 5,75 ton makanan setiap tahun untuk memberi makan negaranya, kata lembaga itu.
Lembaga itu mengatakan, kekurangan tersebut disebabkan topan musim panas dan banjir.
Selain itu, petani di Korea Utara kekurangan peralatan pertanian.
Pandemi juga memaksa Korea Utara untuk menutup perbatasan daratnya.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR