Mahardika mengatakan hampir tidak mungkin untuk menentukan alasan ledakan kasus karena tingkat infeksi "sangatlah tidak terlacak" sampai data kesehatan "tidak bisa dirujuk" di Indonesia.
Namun ia merujuk ke sejumlah kemungkinan kasus.
"Orang-orang mudik selama Ramadan menjadi penyebab, tidak diragukan lagi," ujarnya.
"Namun kita adalah negara yang tidak teratur, sebagian besar fokus lari ke ekonomi dan orang-orang merasakan kelelahan dan kejenuhan Covid. Di ibukota Denpasar tempatku tinggal, kafe dan restoran penuh setiap sore."
Ahmad Utomo, konsultan biologis molekuler di Jakarta yang terkhusus di diagnosa infeksi paru-paru sepakat jika varian Delta menjadi kambing hitam penanganan pandemi ini.
"Saya setuju dengan itu. Apapun variannya, virus butuh aktivitas manusia untuk replikasi," ujarnya.
"Indonesia melakukan pekerjaan bagus dalam pelacakan genome, yang menyebabkan mereka tahu bagaimana varian Delta di sini.
"Namun varian Delta seperti mobil sport. Bisa berpindah sangat cepat. Namun bahkan mobil sport hanya bisa cepat secepat jalan yang diberikan dan Anda harus mengatasi mobilitas manusia untuk memperlambatnya."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR