Intisari-Online.com - Wuhan, merupakan sebuah kota di China yang ramai menjadi perbincangan di awal munculnya virus corona yang kemudian menjadi pandemi.
Situasi Wuhan saat itu sangat memprihatinkan. Dengan lockdown ketat yang diterapkan, orang-orang hanya bisa berdiam diri di rumah.
Sementara rumah sakit sibuk menangani banyaknya pasien yang datang, bahkan menolak mereka karena kurangnya tenaga medis dan fasilitas lainnya.
Tapi, bagi Wuhan semua itu sudah berlalu ketika negara-negara lain masih berjibaku menghadapi kondisi yang demikian.
Wuhan saat ini justru akan membuat iri orang-orang di seluruh dunia.
Pasalnya, jauh dari situasi mengerikan seperti yang terjadi di awal pandemi, kini orang-orang di Wuhan sudah bisa bebas melakukan aktivitas.
Bahkan, baru-baru ini di Wuhan terselenggara acara dengan lebih dari 11.000 orang berkumpul.
Bukan hanya itu saja, mereka juga berkumpul tanpa masker, tampak wajah-wajah bahagia dari potret yang beredar.
Menurut Daily Maildikutip 24h.com.vn (15/6/2021),lebih dari 11.000 siswa berkumpul di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina pada 13 Juni untuk menghadiri upacara kelulusan kolektif setelah lebih dari setahun sejak kota itu "disapu" oleh gelombang wabah Covid-19 pertama di dunia. .
Para mahasiswa, sebagian besar mengenakan gaun kelulusan, duduk dalam barisan panjang, berdekatan tanpa masker, di stadion Central Normal University of China.
Di salah satu sudut tribun, dipasang spanduk besar berwarna merah, dengan konten menyambut lebih dari 2.200 mahasiswa yang lulus tahun 2020 namun tidak dapat menghadiri wisuda karena dampak pandemi Covid-19.
“Selamat datang di wisuda "Lulusan 2020 pulang. Semoga masa depanmu cerah," demikian kalimat yang tertulis di spanduk tersebut.
Pemandangan 11.000 orang berkerumun pada 13 Juni itu benar-benar berbeda dari situasi Wuhan setahun yang lalu ketika wabah Covid-19 pertama di dunia terdeteksi di kota ini pada akhir 2019.
Langkah-langkah pembatasan di sana dipertahankan hingga April 2020 ketika kota Wuhan mulai dibuka kembali setelah blokade 76 hari.
Wuhan membatasi pertemuan massal upacara kelulusan pada tahun 2020. Universitas Wuhan bahkan mengadakan upacara secara online pada Juni 2020.
Namun, kini 'utang' tersebut telah dilunasi dengan acara yang baru-baru ini digelar.
China di tahun 2021 pada dasarnya telah mengendalikan situasi epidemi di negara tersebut, tetapi masih mempertahankan banyak tindakan pencegahan.
Termasuk kontrol perbatasan yang ketat, isolasi, dan banyak tindakan untuk membatasi perjalanan domestik.
Sementara kasus Covid-19 di sana masih terjadi. Pada 13 Juni, China mencatat 20 infeksi baru Covid-19, 18 di antaranya diimpor dan 2 di komunitas di provinsi Guangdong.
Statistik resmi menunjukkan bahwa jumlah kematian China akibat Covid-19 adalah 4.636, terutama di Wuhan.
Secara global, saat ini Covid-19 tercatat telah menginfeksi lebih dari 175 juta orang dengan kurang lebih 159 juta orang telah sembuh. Sementara jumlah kasus meninggal sekitar 3,7 juta orang di dunia.
Hingga 11 Juni lalu, Amerika Serikat masih berada di posisi pertama negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dunia. Sebanyak 34.272.447 kasus virus corona dilaporkan terjadi di negara ini.
Sementara India berada di posisi kedua, dengan kasus sebanyak 29.273.338 kasus yang tercatat. Kemudian disusul Brasil, Prancis, dan Turki.
Melonjaknya kasus Covid-19 juga masih terus terjadi di Indonesia, dengan sejumlah daerah masuk dalam zona merah.
(*)