Otopsi terhadap jenazah Wakil Bupati Sangihe itu dilakukan di salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tak hanya dari tim forensik Polda Sulut, otopsi juga dilakukan bersama dokter forensik dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado.
Terkait kejadian meninggalnya Helmud, sang ajudan, Harmen Rivaldi Kontu sempat mengungkapkan, Wakil Bupati Sangihe tersebut sempat memberitahukan kepadanya bahwa sudah merasa pusing.
Saat itu, Helmud diminta menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher.
Setelah lehernya digosok dengan minyak kayu putih, Helmud tidak lagi merespons. Bahkan Harmen mengatakan ada darah yang keluar dari mulut dan hidung Helmud.
"Sekitar 5 menit itu saya lihat Bapak langsung tersandar. Saya panggil dan kore-kore (colek) namun sudah tidak ada respons lagi," katanya.
"Saya langsung panggil pramugari, namun tetap Bapak tidak ada respons. Kemudian keluar darah lewat mulut. Tak lama kemudian darah keluar dari hidung," sambungnya.
Sementara mengutip Kompas.com (16/6/2021), Polisi juga berencana akan memeriksa Harmen Rivaldi Kontu untuk dimintai keterangan.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR