Namun, usai merdeka Timor Leste harus tertatih membangun ulang negaranya yang hancur setelah pertempuran dengan Indonesia.
Menurut The Interpreter, selama 20 tahun terakhir, Timor Leste telah berjuang untuk membangun kembali negara tersebut.
Ini telah menyerap lebih dari 17 miliar dollar AS (Rp244 miliar) dari sumber gabungan seperti dana donor dalam bentuk bantuan dan pinjaman lunak, serta dana publik yang dihasilkan terutama dari pendapatan minyak bumi.
Lebih dari 5 miliar dollar AS (Rp71 triliun) di antaranya adalah dana donor.
Sebagian besar dihabiskan uang itu untuk misi penjaga perdamaian PBB dan penasihat internasional yang bekerja di kementerian-kementerian selama Administrasi Transisi PBB (UNTAET) dan dalam lima tahun pertama kemerdekaan.
Pemerintah Timor Leste telah menghabiskan sekitar 10 miliar dollar AS (Rp143 triliun) untuk berbagai kebutuhan, termasuk proyek infrastruktur dan penguatan institusi publik.
Dalam banyak hal, negara termuda di Asia Tenggara ini telah membuat perubahan positif, dan di bidang tertentu kinerjanya melebihi ekspektasi.
Pada tahun 2017, Indeks Demokrasi Economist Intelligence Unit menempatkan Timor Leste sebagai negara paling demokratis di Asia Tenggara.
Source | : | The Interpreter |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR