Intisari-Online.com - Dua kapal perang Iran saat ini diketahui sedang melintasi lautan Atlantik untuk mengirimkan senjata ke sekutu Amerika Selatan mereka.
Kabar ini jelas akan membuat Biden 'panas dinngin' tidak nyaman saat menghadiri KTT G7 di Inggris akhir pekan ini.
Dilansir dari Express.co.uk, Sabtu (12/6/2021), sebuah laporan intelijen AS tahun lalu mengungkap Caracas sedang mempertimbangkan untuk merundingkan kesepakatan senjata baru dengan Teheran.
Kesepakatan senjata dapat mencakup transfer rudal jarak jauh yang memiliki kapasitas untuk mencapai Amerika Serikat.
Pemerintahan Biden mengatakan mereka dapat mengambil "langkah-langkah yang tepat" untuk menghentikan pengiriman mematikan itu.
Seorang pejabat senior Biden pekan ini mengatakan: “Penjualan senjata Iran terjadi satu tahun lalu di bawah pemerintahan AS sebelumnya.
"Seperti banyak situasi terkait dengan Iran di bawah pemerintahan sebelumnya, kami berupaya menyelesaikannya melalui diplomasi.
“Kami berhak untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah transit atau pengiriman senjata tersebut.”
Mengacu pada transfer senjata, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Kamis:
"Saya benar-benar prihatin dengan proliferasi senjata, jenis senjata apa pun, di lingkungan kami."
Bukti foto menunjukkan kargo di kapal Iran mungkin termasuk kapal serang cepat, yang dapat dipersenjatai dengan rudal.
Teheran telah sering menggunakan kapal-kapal serang cepat ini untuk mengancam pengiriman global di Teluk Persia.
Iran dan Venezuela tampaknya sedang menguji pemerintahan Biden karena transfer tersebut berlangsung sekitar waktu yang sama dengan KTT G7.
Eddy Acevedo dari US Woodrow Wilson Center mengatakan:
“Mereka sedang menguji pemerintahan baru untuk melihat apa yang dilakukannya.
"Iran sedang mencari pengaruh untuk pembicaraan nuklir.
"Rezim Venezuela berusaha mendorong AS untuk memberikan keringanan sanksi sebelum pembicaraan dengan oposisi Venezuela."
Nicolas Maduro, pemimpin Venezuela, mengatakan tahun lalu bahwa pembelian persenjataan dari Iran adalah "ide yang bagus".
Namun, pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan dia untuk membatalkan pembelian tersebut.
Mereka secara khusus menginstruksikan Caracas untuk menghentikan pembelian rudal jarak jauh buatan Iran.
(*)