Intisari-Online.com - Kehadiran KKB Papua semakin meresahkan, terlebih dengan berbagai senjata yang menjadi bekal mereka beraksi.
Dengan kepemilikan senjata api, aksi KKB Papua semakin berbahaya.
Seperti yang kerap terjadi. Aksi brutal penembakan oleh KKB Papua memakan korban, bukan hanya aparat tapi juga warga sipil.
KKB Papua disebut mendapatkan senjata api dari berbagai sumber, termasuk perampasan dari aparat hingga menyelundupkan dari luar negeri.
AK-47 diketahui merupakan salah satu senjata andalan mereka, yang ternyata punya berbagai kelebihan.
Kelebihan itu termasuk keandalannya untuk digunakan dalam kondisi medan yang keras mulai dari hutan yang tergenang air hingga badai pasir.
AK-47 rupanya juga menjadi senjata yang diandalkan oleh para pejuang kemerdekaan di berbagai negara.
Bahkan, beberapa negara mengadopsinya sebagai unsur dari simbol negara mereka, apa lagi kelebihan senjata ini?
Melansir artikel The Conversation (8/11/2019) oleh Richard Gunderman, senjata ini relatif murah untuk diproduksi, pendek dan ringan untuk dibawa, dan mudah digunakan.
Selain menawarkan keandalan legendaris dalam berbagai kondisi yang keras seperti yang telah disebutkan, senjata ini juga baik dalam cuaca dingin maupun panas yang ekstrem.
Selain itu, senjata ini membutuhkan perawatan yang relatif sedikit.
Itu berasal dari piston gasnya yang besar dan jarak bebas yang lebar di antara bagian-bagian yang bergerak, yang membantu mencegahnya macet.
Baca Juga: Beginilah Sejarah Reformasi Indonesia Sampai Lahirkan Orde Reformasi
AK-47 diciptakan oleh seorang mekanik tank di militer Soviet selama Perang Dunia Kedua, Mikhail Kalashnikov.
Setelah melihat secara langsung keunggulan tempur yang diberikan oleh senjata api superior Jerman, Kalashnikov memutuskan untuk mengembangkan senjata yang lebih baik.
Saat masih di militer, ia menghasilkan beberapa desain yang kalah dari pesaing sebelum akhirnya memproduksi AK-47 pertama.
Nama senjata ini sendiri adalah singkatan dari Automat Kalashnikova 1947 (AK-47), tahun pertama kali diproduksi.
Baca Juga: Bagaimana Memaknai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa?
Awalnya, senjata ini dikembangkan secara rahasia untuk militer Soviet, namun diperkirakan 100 juta AK-47 dan variannya telah diproduksi hingga saat ini.
AK-47 sekarang dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk di tangan banyak warga sipil Amerika.
Tentang kelebihan AK-47, Kalashnikov sendiri kerap menggambar-gemborkannya selama hidup, terutama keunggulannya dari senapan M-16 militer Amerika.
“Selama Perang Vietnam,” katanya dalam sebuah wawancara tahun 2007, “Tentara Amerika akan membuang M-16 mereka untuk mengambil AK-47 dan pelurunya dari tentara Vietnam yang tewas. Dan saya mendengar tentara Amerika di Irak cukup sering menggunakannya.”
"Senjata api paling melimpah di dunia juga cocok untuk kejahatan dan terorisme," tulis Gunderman, Profesor Kedokteran Universitas Indiana.
Para penyandera yang menyerbu Desa Olimpiade di Munich pada tahun 1972 dipersenjatai dengan Kalashnikov, dan penembak massal di AS telah menggunakan versi senjata semi-otomatis dalam pembunuhan di Stockton, California, dan Dallas.
Dengan masa pakai 20 hingga 40 tahun, AK-47 mudah dipindahkan dan digunakan kembali.
Harga global sering kali mencapai ratusan dolar, tetapi beberapa AK-47 dapat diperoleh hanya dengan US$50. Produksi senjata yang besar di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan biaya tenaga kerja rendah, telah mendorong harganya turun.
(*)