Intisari-online.com -Tatanan Indonesia pernah diatur oleh tiga tokoh terkuat Indonesia.
Pertama adalah proklamator Soekarno, yang tatanannya kemudian disebut dengan Orde Lama.
Selanjutnya, Soekarno digulingkan oleh Soeharto, yang membawa tatanan baru bernama Orde Baru.
Orde Baru terbilang bertahan paling lama sampai 32 tahun.
Hingga akhirnya pembawa tatanan ketiga adalah masyarakat dan mahasiswa.
Di era inilah era Reformasi dimulai.
Tumbangnya pemerintahan Presiden Soeharto pada Mei 1998 rupanya menjadi awal babak baru bagi Indonesia.
Era reformasi lahir kala itu, dipandang sebagai awal periode demokrasi dengan sistem politik terbuka dan liberal.
Baca Juga:Demo 4 November: Demonstrasi Identik Dengan Demokrasi?
Reformasi berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu negara.
Diambil dari buku Revolusi Politik Kaum Muda (2008) karya Muhammad Umar Syadat Hasibuan, reformasi lahir setelah negara kita ini mengalami krisis yang melanda berbagai aspek, mulai dari ekonomi, politik, hukum, kepercayaan, dan kebutuhan pokok.
Pemerintahan baru
Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diberikan kepada wakilnya BJ Habibie.
Hal itu sesuai dengan pasal 8 UUD 1945.
Presiden Republik Indonesia ketiga ini hanya menjabat selama 1 tahun 5 bulan.
Hal ini karena masa pemerintahan BJ Habibie dianggap sebagai perpanjangan tangan rezim Orde Baru.
Meskipun sebentar, pemerintahan BJ habibie mampu menyelamatkan krisis moneter yang terjadi pada Orde Baru.
Pemerintahannya disebut kabinet reformasi pembangunan.
Pemerintahan tersebut mengeluarkan berbagai upaya di bidang politik, di antaranya:
Oleh sebabnya yang berikutnya memimpin adalah Gus Dur.
Ia mulai memimpin dari 1999 sampai 2001.
Sedangkan wakilnya dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri.
Kemudian dilantik pada 21 Oktober 1999.
Setelah menjabat, pemerintah Gus Dur memiliki beberapa kebijakan politik, yaitu:
Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik dibandingkan era sebelumnya.
Namun, ternyata tidak semua kebijakan Gus Dur disenangi.
Banyak pihak yang menganggap kebijakan Gus Dur terlalu sering menuai kontroversi.
Sehingga mengakibatkan kredibilitas Gus Dur perlahan-lahan menurun.
Kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama, dirinya mundur dari jabatannya pada 23 Juli 2001.
Setelah Gus Dur lengser, kemudian jabatan presiden digantikan oleh wakilnya, Megawati Soekarnoputri.
Pemilihan umum secara langsung
Setelah itu, pemerintah melakukan pemilihan umum.
Kemudian Pemilu 2004 terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menjabat dua periode.
Di mana pada Pemilu 2009 SBY terpilih lagi menjadi presiden.
Kemudian pada Pemilu 2014 terpilih Joko Widodo dan kemudian menang dalam periode selanjutnya di Pemilu 2019, yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini