Dengan rencana pemerintah untuk mengambil hampir empat kali perkiraan pendapatan setiap tahun antara 2018 dan 2021, saldo dana akan turun setidaknya 3 miliar dollar AS, menjadi 13 miliar dollar AS.
Lembaga pemikir tersebut mendesak pemerintah untuk menilai kembali beberapa proyek besar, mempertanyakan manfaatnya bagi mayoritas rakyat Timor.
"Proyek-proyek ini akan menggusur masyarakat lokal, menggunakan lahan pertanian yang berharga, menghancurkan mata pencaharian petani dan mencemari lingkungan," katanya.
"Sementara itu, uang yang dihabiskan di dalamnya berasal dari total yang terbatas, dan tidak lagi tersedia untuk proyek-proyek yang diperlukan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, proyek-proyek yang adil, dan layanan sosial untuk semua orang," jelasnya.
Padahal selain minyak, pertanian adalah komponen kunci ekonomi, menyediakan kebutuhan hidup bagi sekitar 80 persen populasi.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR