Intisari-Online.com -Hubungan Rusia dan Ukraina tak harmonis sejak lama, termasuk karena Rusia melakukan intervensi untuk merebut kembali Crimea.
Beberapa waktu lalu, konflik Rusia-Ukraina sempat memanas.
"Negeri Beruang Merah" mengerahkan ratusan ribu pasukan ke perbatasan dekat Donbass.
Rusia memberikan dukungan pada separatis Ukraina di Donbass yang merupakan orang-orang penutur bahasa Rusia.
Dan dalam ketegangan terbaru tersebut, AS menyatakan dukungannya untuk Ukraina.
Terlepas dari konflik terbaru tersebut,dukungan AS untuk Ukraina tak sekadar angin lalu.
Melansir Newsweek, Jumat (11/6/2021), Pentagon telah mengumumkan paket $150 juta (Rp2,1 triliun) dari bantuan militer ke Ukraina.
Paket tersebut merupakan bagian dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina yang pertama kali didirikan pada tahun 2016.
Departemen Pertahanan AS mengatakan pada hari Jumat bahwa paket itu akan mencakup "pelatihan, peralatan, dan upaya penasehatan untuk membantu pasukan Ukraina menjaga integritas teritorial negara itu, mengamankan perbatasannya, dan meningkatkan interoperabilitas dengan NATO."
Secara khusus, set bantuan terbaru "mencakup kemampuan untuk meningkatkan daya mematikan, komando dan kontrol, dan kesadaran situasional pasukan Ukraina melalui penyediaan radar kontra-artileri, sistem udara tak berawak kontra, peralatan komunikasi yang aman, peperangan elektronik dan peralatan evakuasi medis militer."
Selain itu juga termasuk "pelatihan dan peralatan untuk meningkatkan keselamatan operasional dan kapasitas pangkalan Angkatan Udara Ukraina."
Baca Juga: Apa yang Paling Dibanggakan oleh Orang Israel? Rupanya 10 Hal Ini, Salah Satunya adalah Wanita!
Pengumuman tersebut mengikuti dan "melengkapi" paket $125 juta (Rp1,7 triliun) sebelumnya yang diluncurkan pada bulan Maret yang melibatkan "kapal patroli Mark VI bersenjata, radar kontra-artileri, peralatan taktis, dukungan untuk citra satelit dan kemampuan analisis, dan peralatan untuk mendukung perawatan medis militer dan evakuasi tempur. Prosedur."
Dengan itu, Pentagon membawa pesan yang menyerukan Ukraina untuk lebih erat mematuhi nilai-nilai NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bereaksi di Twitter, menulis bahwa dia "berterima kasih" kepada Gedung Putih "atas kontribusi penting ini untuk menyelamatkan nyawa tentara kita & memperkuat kemampuan tentara (Ukraina)."