Dalam upcara tersebut Mona mengatakan sebentar lagi akan ada 'wahyu' yang diturunkan untuk memberkati karier politik Mazlan.
Mazlan percaya saja dengan ucapan Mona dan tidak menaruh curiga sedikit pun.
Tak lama, bukan 'wahyu' yang turun, melainkan sebilah kapak yang menghujam langsung ke leher Mazlan.
Tak berhenti sampai di situ, Mona, suami beserta asisten rumah tangganya memutilasi tubuh korban.
Potongan-potongan tubuh korban kemudian dikubur di sekitar rumahnya dan ia bersama suami dan asisten rumah tangganya mengambil uang RM 300.000 milik Mazlan.
Tas perbuatan itu, mereka beritga dieksekusi di Penjara Kajang pada Jumat, 2 November 2001 pukul 95.59 waktu setempat.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR