Pemerintah langsung menurunkan perintah darurat, militer dikerahkan, tapi banyak anggapan Komandan Militer adalah seorang keturunan Tionghoa.
Warga Melayu melakukan perlawanan, akhirnya pemerintah mengganti militer dengan resimen yang baru, dan diberlakukanlah Undang-undang Darurat, Parlemen dibekukan.
Namun kekacauan masih berlanjut, rumah, toko, kendaraan-kendaraan dibakar, banyak orang terbunuh dan terluka.
Angka resmi menyebutkan jumlah korban jiwa kurang dari 200 orang, sedangkan kenyataan di lapangan mencatat korban mencapai angka 700 orang.
Baca Juga: Jejak Sang Filantrop, 'Tidak Ada Orang Sedermawan Pak Ang Kang Hoo'
6000 orang kehilangan tempat tinggal, 211 kendaraan dan 753 bangunan rusak atau hancur terbakar.
Gara-gara insiden ini, Perdana Menteri pertama Malaysia Tunku Abdul Razak mengundurkan diri, digantikan Tun Abdul Razak.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR