Meskipun pembantaian antar-agama terjadi, pemerintahan sekuler sosialis justru menang di India (Konggres) dan Israel (Buruh).
Kebijakan luar negeri India menantang pergerakan non-persekutuan, yang mana simpatik terhadap Palestina.
India membuat sekutu dengan Uni Soviet yang menjadi penyedia senjata militer mereka.
Rusia juga menjadi pimpinan sekutu negara digdaya bagi negara Arab dan menyediakan sebagian besar senjata.
Israel sementara itu mencari sekutu ekonomi dan militer di barat, AS dan juga lebih rendah lagi Eropa, yang menjadi penjamin dan pelindungnya. Persekutuan terbentuk oleh permusuhan Perang Dingin antara Uni Soviet dan negara itu.
Partai Buruh yang menang dan memimpin dari 1948 sampai 1977 tersusun oleh Yahudi Ashkenazi dari Eropa Timur, sedangkan Mizrahim atau Yahudi Arab dipandang sebagai warga tidak bermartabat dibandingkan sesama Yahudi dari Eropa, meski mereka dipandang lebih tinggi juga daripada warga Palestina.
Tahun 1977, angin perubahan muncul, Partai Buruh sosialis kalah di Israel oleh Likud partai Mizrahim, sedangkan di India Partai Konggres menghadapi oposisi serius dan kalah oleh partai yang tumbuh dari gerakan anti-Muslim: Bharatiya Janata Party (BJP).
BJP berdiri tahun 1980, salah satu pemimpin regional menjanjikannya adalah Narendra mOdi, gubernur provinsi Gujarat. Tahun 2002, setelah Muslim lokal membakar kereta berisi pelancong Hindu, warga Hindu Gujarat balas dendam.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR