Intisari-online.com -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua adalah kelompok kriminal sporadis yang bekerja secara terpisah.
Itulah sebabnya penumpasannya terbilang cukup sulit karena walau satu kelompok sudah dihancurkan akan masih ada kelompok lainnya.
Jika dulu sempat ramai KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, kini mulai ramai KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.
Sebelumnya dikabarkan ada 6 KKB Papua berkumpul di wilayah Lekagak Telenggen.
Baca Juga: 150 Anggota KKB Papua Bersatu, Benarkah Takut Diburu Kopassus?
Ia menguasai Distrik Ilaga, Papua.
Ancaman yang menghantui keamanan di Kabupaten Puncak Jaya pun bertambah.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius D Fakhiri di Jayapura Kamis 20/5/2021 mengatakan hal tersebut.
Ia mengatakan kekuatan KKB mencapai 150 orang yang aktif.
Baca Juga: 3 Anggotanya Serahkan Diri, KKB Papua Lekagak Telenggen Pernah Nekat Serang Freeport
Angka itu belum termasuk simpatisannya.
"Dari enam kelompok yang sedang berkumpul di Ilaga, yang aktif sekitar 150 orang, tetapi kalau dengan peserta cukup besar," katanya.
Sementara itu Fakhiri mengatakan dari 150 anggota KKB ada sekitar 70 orang membawa senjata api.
Fakhiri melaporkan KKB yang bersatu berasal dari Puncak Jaya, Pilia (Jayawijaya), Sugapa (Intan Jaya), Paniai, Kuyawage, dan Lanny Jaya.
Lantas siapakah Lekagak Telenggen itu?
April lalu diberitakan KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen tembaki seorang tukang ojek sampai tewas di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua.
Lekagak Telenggen bahkan dikabarkan akan meluncurkan aksinya menyerang Freeport.
Lekagak Telenggen sendiri adalah pengusul berdirinya KKB Papua sejak 2018.
Baca Juga: Pasukan TNI-Polri Sergap KKB Papua, 1 Anggota KKB Tewas, Amunisi hingga Parang Ditemukan
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Lekagak Telenggen memimpin bersama pemimpin KKB Papua yang lain Sabinus Waker dari Intan Jaya.
Keduanya bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, guna mengganggu produksi emas di PT Freeport Indonesia.
Karena aparat keamanan sudah mengetahui rencana tersebut, mereka melaksanakan antisipasi dengan penyekatan wilayah.
Baca Juga: Diduga 150 KKB Papua Aktif, Inilah Peta Kekuatan yang Harus Diperhitungkan Aparat Keamanan
Akhirnya yang berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport adalah KKB pimpinan Jhony Botak yang berada di Kali Kopi.
Kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau semua.
Pihak dari KKB Papua, yakni Organisasi Papua Merdeka (OPM) pun mengklaim pihaknya lah yang bertanggung jawab atas penembakan tukang ojek di di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/4/2021) lalu.
"Yang bertanggung jawab atas penembakan tukang ojek di Eromaga adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPPB) sayap militer OPM,” ucap Juru Bicara OPM Sebby Sembon, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (15/4/2021).
Disebutkannya, Lekagak Tenggelen termasuk pimpinan yang bertanggung atas pasukan KKB di wilayah tersebut.
"Yang bertanggung jawab atas pasukan TPNPB di wilayah Puncak adalah Militer Murib, Lekagak Telenggen, Penny Murib," lanjutnya.
Lekagak Telenggen juga pernah tembak mati seorang prajurit Kopassus.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpaw mengiyakan terjadi baku tembak aparat keamanan dengan KKB di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baca Juga: Khianati Tanah Air, 2 Oknum Polisi dan 1 Oknum TNI Ini Terciduk Jual Senjata ke KKB Papua
"Distrik Sugapa tadi siang informasinya ada kontak (senjata) tapi sampai sekarang kita agak kesulitan juga karena satgas ini bergerak dengan cepat untuk mengatasi KKB," ujarnya, dikutip dari Kompas.com , Selasa (17/12/2019).
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini