Baca Juga: Mengapa Kebangkitan Nasional Sangat Penting bagi Indonesia?
Truman memang seorang pendukung orang-orang Yahudi, tetapi dia tidak ingin ditekan oleh orang-orang Yahudi Amerika untuk bertindak atas nama Yishuv (populasi Yahudi pra-negara).
Itu mungkin berbeda dari Cyrus asli di masa lalu yang tampaknya tidak memiliki masalah dengan permintaan orang Yahudi untuk kembali ke Yerusalem.
Pada bulan Juli 2003, Museum dan Perpustakaan Kepresidenan Truman di Independence, Missouri, merilis entri yang mengejutkan dari buku harian Truman pada tahun 1947.
Truman menulis bahwa orang Yahudi “tidak memiliki rasa proporsional dan juga tidak memiliki penilaian tentang urusan dunia”.
Selanjutnya ia mengatakan, “Orang Yahudi, menurut saya sangat, sangat egois. Mereka tidak peduli berapa banyak orang Estonia, Latvia, Finlandia, Polandia, Yugoslavia atau Yunani yang dibunuh atau dianiaya selama orang Yahudi mendapat perlakuan khusus.
"Namun ketika mereka memiliki kekuasaan, fisik, keuangan, politik, baik Hitler maupun Stalin tidak ada apa-apanya dibanding mereka untuk kekejaman atau penganiayaan terhadap yang tertindas."
Truman menulisnya pada tanggal 21 Juli 1947.
Presiden Truman sendiri mengakui Israel ada 14 Mei 1948 hanya 11 menit setelah David Ben-Gurion, kepala Pemerintah Sementara Yahudi, mengeluarkan Proklamasi Kemerdekaan Israel di Tel Aviv.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR