Dia menyelundupkan Kalistru dan anak laki-laki lainnya ke sebuah kapal angkatan laut di Dili, menuju Jakarta.
Dari sana ia membawa pulang bocah itu ke keluarganya di Jawa Barat dan secara efektif mengadopsinya sebagai putra keduanya.
Kalistru terpaksa mengganti namanya menjadi Alis Sumiaputra yang berarti "anak Sumia".
Dia dibesarkan dalam sistem sekolah Indonesia dan masuk Islam, meninggalkan agama Katolik dari orang tuanya di Timor Leste.
Lambat laun dia melupakan bahasa Tetum asalnya.
Belakangan, dia banyak melupakan kehidupan awalnya di pedesaan Ainaro, bahkan tentang keluarganya sendiri.
Alis akhirnya menikah dan menetap di desa Jawa pedesaan sebelah tempat dia dibesarkan di Cigalontang.
Saat ini, Alis bertani di sawah di Tanjungkarang, Jawa Barat, di mana ia tinggal bersama istri, seorang putra dan seorang cucu kecil.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR