4. Berpikir Positif
Sikap positif adalah yang terpenting, bukan genetika.
Kebanyakan non-Yahudi tidak bekerja sekeras orang Yahudi, untuk mencapai potensi penuh mereka.
3. Pendidikan, kembali pada masa Sebelum Masehi
Taurat menginstruksikan setiap ayah untuk mengajarkan Taurat kepada anak-anaknya.
Adalah sebuah hal yang terlarang dalam Yahudi untuk membiarkan anak-anak mereka buta huruf.
Baca Juga: Inilah Potret Memilukan Kehidupan Penjara di Israel yang Hanya Dihuni Oleh Perempuan
Bahkan wanita Yahudi juga belajar membaca dan menulis, ini adalah fenomena yang langka pada zaman itu.
2. Musik
Musik memiliki sejarah yang tinggi dalam tradisi agama Yahudi selama 3.000 tahun.
Peneliti percaya bahwa pelatihan musik dapat mengoptimalkan perkembangan neuron dan meningkatkan fungsi otak dalam matematika, analisis, memori, kreativitas, manajemen stres, perhatian, motivasi, dan sains.
Baca Juga: Terjebak Dosa Masa Lalu, Jerman Dukung Israel Serang Gaza, 'Akui Palestina Itu Kesalahan'
1. Buku yang sulit
Taurat (lima buku pertama dari Alkitab Yahudi) dan Talmud (rekaman diskusi para Rabi) secara intelektual adalah rumit dan canggih.
Praktisi Yudaisme diwajibkan untuk belajar dan mempelajari hukum yang ekstensif yang ketat secara mental.
Isi tematik dari bagian tulisan suci tidak sederhana atau literal, sebaliknya, dirancang untuk pemahaman pada berbagai tingkat abstrak dan metafora.
Sebaliknya, penyembahan dalam monoteisme kuno menuntut keterampilan literasi yang signifikan karena tuntutan kognitif dari teks.
Tradisi juga mempertahankan bahwa untuk memahami Talmud dibutuhkan studi tujuh jam sehari selama tujuh tahun
Baca Juga: Inilah Kenapa Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan Israel, Ternyata Ini di Balik Tanahnya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR