Intisari-Online.com – Konflik Israel dan Palestina masih saja berlangsung hingga kini, bahkan lebih sengit dibandingkan beberapa tahun belakangan ini.
Serangan udara Israel yang membombardir Jalur Gaza pada Senin (17/5/2021), membuat lebih dari 200 orang tewas dalam seminggu, yang sebagian besar adalah warga Palestina.
Api menerangi langit saat ledakan besar mengguncang kota itu, memicu pemadaman listrik dan merusak ratusan bangunan, demikian berita dari Gaza Palestina terbaru.
Sejak konflik Israel – Palestina memburuk pada 10 Mei, sudah sekitar 3.100 roket telah ditembakkan oleh Hamas.
Ini merupakan baku tembak paling sengit antara Hamas dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang warga di Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) menyatakan kengerian dan ketakutannya atas intensitas serangan itu.
"Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya merujuk pada serangan di Palestina hari ini.
Mani Qazaat, warga Gaza lainnya juga mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa mereka adalah warga sipil bukan tentara.
Pengeboman intens
Dalam keterangannya tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang rumah sembilan komandan Hamas berpangkat tinggi, namun tidak memberikan rincian korban.
Pengeboman itu juga termasuk serangan putaran ketiga terhadap jaringan kereta bawah tanah Hamas.
Sekitar 54 jet tempur membombardir terowongan sepanjang 15 km yang juga diakui oleh militer bahwa itu berjalan sebagian melewati wilayah sipil.
Sejak Israel melakukan serangan udara melawan Hamas pada 10 Mei untuk membalas serangan roket, total 197 warga tewas di Jalur Gaza termasuku sedikitnya 58 anak-anak, dan lebih dari 1.200 luka-luka.
Dari pihak Israel mengatakan, 10 orang termasuk 1 anak tewas dan 294 luka-luka akibat roket yang ditembakkan dari Gaza.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (16/5/2021), Netanyahu mengatakan, “Upaya Israel melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dan akan butuh waktu untuk menyelesaikannya.”
Serangan udara Israel juga menghantam rumah Yahya Sinwar, kepala pemimpin de facto Hamas di Gaza, yang juga kepala sayap politik kelompok itu.
Sayangnya, tidak disebutkan apakah Yahya Sinwar tewas dalam serangan itu atau tidak. (Aditya Jaya Iswara)
Baca Juga: 47 Anak Palestina Tewas,Benjamin Netanyahu: Bukan Salah Israel, Itu Salah Hamas
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari