Baca Juga: Jangan Keburu Diganti, Ternyata Ini Penyebab Ruangan Tidak Dingin Meski Sudah Nyalakan AC!
Dalam wawancara dengan Vox, Profesor Shibley Telhami dari University of Florida (AS) mengatakan bahwa sekaranglah saatnya AS berada di bawah tekanan untuk secara jelas menunjukkan prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia karena seluruh dunia sedang menyaksikan perkembangan di Jalur Gaza.
Jika AS tetap memberikan dukungan hanya untuk mempertahankan aliansi Israel, maka pemerintahan Biden berisiko kehilangan kredibilitas di mata komunitas internasional.
Terlebih, selain tekanan dari komunitas internasional, di AS sendiri juga ada banyak suara yang meminta Washington untuk mengutuk Israel secara terbuka.
J Street, organisasi nirlaba AS yang memperjuangkan perdamaian antara Palestina dan Israel, merilis pernyataan akhir pekan lalu yang meminta Biden untuk mengirim pesan yang jelas bahwa pengusiran Israel atas keluarga Palestina dari bagian timur Yerusalem sama sekali tidak dapat diterima.
Sementara itu, beberapa Demokrat juga menekan Biden.
Anggota Kongres Chris Van Hollen, anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, baru-baru ini juga memposting di halaman Twitter resminya, mengingatkan Biden untuk tidak melupakan komitmennya mendukung hak asasi manusia ketika seluruh dunia sangat kecewa dengan perlakuan Israel terhadap Palestina.
Terlihat kondisi saat ini akan membingungkan bagi pemerintah AS. Apakah prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh pemerintahan Biden akan berlaku atau apakah ia akan terus menghargai dan mendukung hubungan dengan sekutunya Israel .
Disebut, itu akan tergantung pada seberapa baik Washington menyeimbangkan kepentingan nasional dengan negara-negara lain.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR