Intisari-Online.com - Dalam bahasa Jawa weton berasal dari kata “wetu” yang berarti lahir atau keluar yang mendapat akhiran “an” sehingga berubah menjadi kata benda.
Namun ada juga yang mengartikan weton berarti hari lahir seseorang dengan pasarannya, misal: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon.
Sedangkan terminologi weton adalah gabungan siklus
kalender matahari dengan penanggalan Jawa yang terdiri dari jumlah 5 hari dalam setiap siklus (legi, pahing, pon, wage, kliwon).
Menurut masyarakat Jawa perhitungan weton perkawinan itu sendiri yaitu menghitung hari lahir antara calon pengantin laki-laki dengan hari lahir calon pengantin perempuan.
Baca Juga: Watak Menurut Weton: Kenali Karakter Wanita yang Lahir Sabtu Wage, Termasuk Sangat Sabar
Perhitungan ini bukanlah penentu apakah calon pengantin diterima atau tidak, akan tetapi hal ini lebih dipahami sebagai ramalan nasib masa depan kedua calon pengantin.
Apabila perhitungannya menentukan nasib buruk bagi para calon pengantin maka perkawinan tersebut dibatalkan.
Hal itu karena mereka takut dengan kepercayaannya apabila masih melangsungkan perkawinan tersebut.
Masyarakat Jawa menganut Animisme dan Dinamisme yang
memuliakan roh alam dan roh nenek moyang.
Baca Juga: Cara Menghitung Weton Sebelum Menikah (Bagian 2)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR