Disebut sebagai “Mekkah Afrika Barat”, Larabanga dibangun dengan lumpur dan alang-alang.
Serta memiliki dua menara tinggi berbentuk limas, satu untuk mihrab yang menghadap ke arah Mekah, membentuk fasad di timur, dan yang lainnya sebagai sebuah menara di sudut timur laut.
Larabanga ditopang oleh dua belas struktur berbentuk bulat, yang dilengkapi dengan elemen kayu.
Masjid ini memiliki empat pintu masuk, masing-masing untuk kepala desa, laki-laki, perempuan, dan muazin, yang memimpin adzan.
Menurut sebuah legenda, seorang pedagang Islam bernama Ayuba sedang melewati daerah tersebut.
Lalu dia menemukan sebuah batu mistik dan ketika berdiri di sebelahnya memutuskan untuk melemparkan tombaknya ke udara dan tidur di tempat itu mendarat.
Saat tidur, dia mendapat penglihatan yang memerintahkan dia untuk membangun sebuah masjid, dan keesokan paginya ketika dia bangun, dia menemukan bahwa fondasinya sudah ada di tempatnya.
Melihat ini sebagai pertanda dari Allah SWT, dia melanjutkan untuk menyelesaikan pembangunan Masjid.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR