Intisari-Online.com - Sejumlah konflik di dunia yang terus terjadi belakangan ini telah memicu kekhawatiran pecahnya Perang Dunia III.
Melansir Express.co.uk (27/4/2021), Enam tempat di mana Perang Dunia III diprediksi bisa pecah di antaranya adalah AS-Iran, AS-Turki, Kashmir, AS-Korea Utara, AS-China, hingga Israel-Iran.
Di tempat terakhir yang disebutkan di atas, ketegangan berlangsung dengan Israel terus mengecam program nuklir Iran, sementara musuhnya kini berada dalam pembicaraan tentang Kesepakatan Nuklir Iran 2015.
Dikatakan, meskipun mungkin sulit untuk mengklaim negara-negara ini akan memulai perang yang lebih luas jika Iran bertekad untuk memulai kembali program nuklirnya, tetapi Israel dapat memilih untuk terlibat dalam serangan yang lebih luas yang menghantam Iran secara langsung.
Israel sendiri telah menunjukkan tekadnya untuk menghentikan Iran, seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz kepada Fox News Maret 2021.
"Jika dunia bisa menghentikan mereka, maka itu bagus, tetapi jika dunia tidak mampu melakukannya, kami sendiri yang harus melakukannya, kata Menteri Gantz.
Terkait pembicaraan Kesepakatan Nuklir Iran 2015, mengutip Reuters (28/4/2021), Iran bersama Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia, memulai pertemuan putaran ketiga di Wina untuk menyetujui langkah-langkah yang akan diperlukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tersebut.
Delegasi AS berada di lokasi terpisah di Wina, memungkinkan perwakilan dari lima kekuatan dan Uni Erop, yang mengoordinasikan pembicaraan, untuk berpindah-pindah antara kedua belah pihak karena Iran telah menolak pembicaraan langsung, kata Reuters.
Sementara tuduhan disasarkan kepada Israel beberapa waktu lalu ketika terjadi ledakan misterius yang menyebabkan pemadaman listrik di fasilitas pengayaan nuklir Iran.
Ledakan itu oleh Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi, disebut merupakan sabotase dan terorisme nuklir.
Teheran sendiri telah 'membalas' dengan memperkaya sejumlah kecil uranium hingga kemurnian 60 persen, yang disebut merupakan tingkat tertinggi yang pernah ada.
Terus terlibat ketegangan hingga diprediksi jadi tempat pecahnya Perang Dunia III, seperti apa perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran?
Global Firepower 2021, menempatkan total kekuatan militer Iran di peringkat ke ke-14, seperti tahun sebelumnya.
Sementara Israel terlihat mengalami penurunan peringkat kekuatan militer, dari peringkat ke-18 menjadi peringkat ke-20.
Seperti apa perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran di masing-masing sektor?
Dimulai dengan perbandingan sektor laut, armada militer Iran unggul dengan total aset 398.
Tercatat Angkatan Laut Teheran memiliki 29 kapal selam, 6 fregat, 3 korvet, dan 20 patroli.
Sedangkan sektor laut Israel hanya memiliki total aset 65.
Dilaporkan Angkatan Laut Negeri Yahudi memiliki 4 korvet, 5 kapal selam dan 48 patroli.
Kemudian di sektor darat, Iran memiliki 3.709 tank, 8.500 kendaraan lapis baja, 770 artileri self-propelled, 2.108 artileri lapangan, dan 2.475 proyektor roket.
Beralih ke sektor udara, militer Iran dibekali 161 pesawat tempur, 23 pesawat serangan khusus, 85 angkutan, 9 misi khusus, 6 armada tanker, 99 helokopter, 12 helikopter serang, dan 96 pelatih.
Sedangkan Israel memiliki 241 pesawat tempur, 23 pesawat serangan khusus, 15 angkutan, 23 misi khusus, 11 armada tanker, 128 helikopter, 48 helikopter serang, dan 154 pelatih.
Untuk personel militer aktifnya, Iran mengalami sedikit penambahan dan kini jumlahnya 525.000 tentara.
Sedangkan personel aktif Israel tercatat masih sama dari tahun sebelumnya, yaitu 170.000 personel.
Soal keuangan, lagi-lagi Israel memiliki anggaran pertahanan yang lebih besar meski militernya lebih kecil.
Diperkirakan anggaran pertahanan Israel sebanyak 16,6 miliar dolar AS, sedangkan Iran 14,1 miliar dolar AS.
Israel juga menunjukkan perbandingan tren tahunan menurun, sedangkan Iran netral.
Itulah perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran yang terbaru menurut Global Firepower 2021.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini