Penulis
Intisari-online.com - Belakangan ini India menjadi sorotan dunia karena lonjakan kasus Covid-19 di negaranya.
Lonjakan secara drastis itu membuat negara tersebut terancam alami krisis terparah, sejak kasus Covid-19 menyebar ke seluruh dunia.
Hal ini membuat banyak pihak menyoroti situasi di India, termasuk seorang ahli epidemologi asal China.
Menurut 24h.com.vn, Selasa (27/4/21), ia memperingatkan bahwa India akan mengalami wabah Covid-19 yang lebih besar dan berbahaya.
Jika pemerintah mengabaikan tindakan bisa membuat lonjakan itu semakin drastis.
Ahli dari China itu, juga mengomentari penyebab utama terjadinya krisi kesehatan di negara Asia Selatan tersebut.
Menurut Reuters, dalam 24 jam terakhir India mencatat lebih dari 352.000 infeksi Covid-19 baru.
Di mana, lebih dari 2.800 di antaranya berakibat fatal, dan membuat krisis kesehatan semakin mengerikan.
Jumlah total infeksi Covid-19 saat ini di negara Asia Selatan lebih dari 17 juta dan jumlah kematian akibat penyakit ini lebih dari 195.000.
Beberapa ahli mengatakan varian virus India adalah alasan utama wabah saat ini karena varian baru ini dapat membawa mutasi lain.
Sehingga sulit untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Zhang Wenhong, ahli penyakit menular terkemuka China dan kepala tim medis Covid-19 di Shanghai, mengatakan di akun Weibo pribadinya.
Bahwa varian baru bukanlah alasan utama, yang menjadi penyebab situasi di luar kendali saat ini di India.
B.617 adalah varian Covid-19 yang ditemukan di India pada Oktober 2020.
Pada 20 April 2021, B.617 telah ditemukan di lebih dari 20 negara di seluruh dunia, tetapi tidak ada negara yang mencatat wabah besar seperti India.
Selain itu, tingkat transmisi varian B.617 serupa dengan yang ditemukan di Inggris dan lebih tinggi daripada varian Covid-19 di Afrika Selatan.
Jumlah total kasus vaksinasi Covid-19 di India adalah yang kedua setelah Amerika Serikat dan Cina.
Namun mengingat populasinya yang besar, angka penyelesaian vaksinasi satu dosis (8%) masih relatif rendah dan tidak dapat mencegah penyebaran virus dari satu tempat ke tempat lain.
Pada bulan Maret tahun ini, India menghapus perintah pengecualian sosial dan tindakan pencegahan lainnya.
Banyak festival tradisional dan pertemuan politik diadakan.
Menurut pakar Zhang, New Delhi tidak memiliki tekad untuk memperburuk situasi.
Menurut para ahli China, hanya tindakan medis yang ketat dan kebijakan drastis, dengan kerja sama masyarakat, yang dapat membantu India mengatasi krisis medis saat ini.