Penulis
Intisari-Online.com -Kasus Covid-19 di India makin memburuk, di mana lima hari terakhir hingga Senin (26/4/2021), mencetak rekor tertinggi di dunia.
Terdapat 352.991 kasus baru dalam satu hari terakhir, sehingga kasus total di India telah melampaui 17 juta, menurut CNA.
Angka kematian akibat Covid-19 juga melonjak 2.812 kasus menjadi total 195.123 kasus.
Rumah sakit dan para tenaga medis kewalahan menerima dan merawat pasien.
Pasokan oksigen habis. Orang-orang mendirikan tandu dan tabung oksigen di luar rumah sakit, meminta perawatan ke pihak berwenang.
Di beberapa kota dengan dampak terparah termasuk ibu kota, mayat bahkan dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan massal.
Situasi India telah digambarkan sebagai "kritis" karena negara itu berjuang untuk mengatasi lonjakan besar korban virus corona di tengah kekurangan oksigen.
Melansir Express.co.uk, Selasa (27/3/2021), para dokter Delhi telah mengeluarkan peringatan keras tentang bagaimana situasi bisa memburuk, karena pasien dirawat di tenda di halaman rumah sakit.
Seorang dokter menggambarkan krisis kesehatan sebagai "yang terburuk yang pernah kami lihat".
Dia menambahkan bahwa dua minggu ke depan akan terbukti sebagai kritis bagi petugas kesehatan.
Dr Shaarang Sachdev, dari Rumah Sakit Khusus Super Perawatan Kesehatan Aakash, mengatakan kepada Sky News: "Situasinya saat ini kritis.
"Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang.
"Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami."
Sachdev menggambarkan ruang gawat darurat yang penuh sesak berisi tujuh atau delapan pasien dengan persediaan yang cukup untuk tiga orang.
Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak orang-orang untuk menerima suntikan virus corona dan berhati-hati ketika angka harian melonjak.
Modi berkata: "Kami yakin, semangat kami naik setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, tetapi badai ini telah mengguncang bangsa."
Ahli virus terkenal Shahid Jameel mengatakan kepada LBC: “Kami masih memiliki sekitar dua minggu lagi (menghadapi) horor ini.
“Tapi di sisi lain infeksi puncak ini tidak akan turun begitu saja hingga nol.
“Mereka akan turun lebih lambat dari saat mereka naik, kita akan mengalami ini setidaknya selama empat hingga enam minggu ke depan. Vaksin mencegah gelombang ketiga, vaksin tidak lagi membantu gelombang kedua.”