Intisari-Online.com - Dengan menggunakan pesawat carter, sekitar 132warganegara asing (WNA) asal India berhasil masuk ke Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta.
Berita kedatangan WNA asal India itu langsung membuat heboh karena faktanya India tengah diterpa gelombang kedua pandemi virus corona.
Dan status India masuk zona merah.
Bahkan India menempati urutan ke-2 sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Ketika masuk ke Indonesia, mereka memangmembawa surat negatif Covid-19.
Tapi setelah diperiksa ulang, ternyata ada 9 orang yang dinyatakan positif.
Sebagian besar WNA asal India itu sendiri adalah ibu rumah tangga dan anak-anak.
Menyebar ke seluruh Indonesia
Kedatangan WNA asal Indonesia itu pun langsung menimbulkan dampak.
Dilaporkan10 orang di Indonesia terpapar varian dari mutasi baru virus penyebab Covid-19 yang ditemukan di India.
Hal itu disampaikan langsung olehMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikindalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
"Soal mutasi virus baru yang menyebabkan kasus di India meningkat, bahwa virus itu juga sudah masuk di Indonesia."
"Ada 10 orang yang sudah terkena virus tersebut," ujar Budi.
Budi menjelaskan, dari 10 orang itu, enam pasien tertular dari luar negeri.
Sementara 4 orang lainnya tertular lewattransmisi lokal.
"Yang ini yang kita perlu jaga," ucap Budi.
Masalahnya, keempat orang yang tertular lewat transmisi lokal itu tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
Tercatat ada dua orang di Sumatera, satu orang di Jawa Barat, dan satu orang di Kalimantan Selatan.
Pemerintah pun tengahmeningkatkan pengawasan di kawasan tersebut.
"Kami akan sangat hati-hati mengontrol kasus mutasi baru di provinsi-provinsi itu," tutup Budi.
Baca Juga: Catat, Ini Penyebab Penyakit Refluks Gastroesofagus pada Anak
Kondisi di India hampir kolaps
Saat ini, fasilitas dan layanan kesehatan di India hampir kolaps.
Pada Kamis (22/4/2021), India melaporkan kasus harian Covid-19 sebanyak 314.835 kasus.
Tertinggi sepanjang pandemi sejak tahun 2020 lalu.
Bahkan dalam satu minggu, ada 1,6 juta kasus virus corona baru.
Ahli paru di Rumah Sakit Lilavati di Mumbai, Dr Jalil Parkar mengatakan seluruh tenaga medis di India kewalahan, marah, mengantuk, lapar, kelelahan, takut, mati rasa, dan tidak berdaya.
"Seperti Perang Dunia II saja," kata Dr Jalil.
Akibatnya dokter bekerja selama 18 jam dan membuat mereka kewalahan menghadapi tumpukan pasien.