'Dua Minggu ke Depan Akan Menjadi Neraka', Beginilah Kesaksian Dokter di India Saat Negara Itu 'Dihantam' Covid-19 yang Kian Parah

Tatik Ariyani

Editor

Krisis Covid-19 India
Krisis Covid-19 India

Intisari-Online.com -Kasus Covid-19 di India makin memburuk, di mana lima hari terakhir hingga Senin (26/4/2021), mencetak rekor tertinggi di dunia.

Terdapat 352.991 kasus baru dalam satu hari terakhir, sehingga kasus total di India telah melampaui 17 juta, menurut CNA.

Angka kematian akibat Covid-19 juga melonjak 2.812 kasus menjadi total 195.123 kasus.

Rumah sakit dan para tenaga medis kewalahan menerima dan merawat pasien.

Baca Juga: India Sampai Luncurkan Lebih 180 Tank Centurion, 340 Tank Sherman, 700.000 Infanteri dan Angkatan Udaranya Melawan Pakistan, Inilah Pertempuran Besar Palling Mematikan Setelah PD II|

Pasokan oksigen habis. Orang-orang mendirikan tandu dan tabung oksigen di luar rumah sakit, meminta perawatan ke pihak berwenang.

Di beberapa kota dengan dampak terparah termasuk ibu kota, mayat bahkan dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan massal.

Situasi India telah digambarkan sebagai "kritis" karena negara itu berjuang untuk mengatasi lonjakan besar korban virus corona di tengah kekurangan oksigen.

Baca Juga: Layanan Kesehatan Nyaris Kolaps, Setiap 4 Menit Satu Pasien Covid-19 di India MeninggalDunia, Keluarga yang Putus Asa Terpaksa KremasiJenazah diHalaman Rumah

Melansir Express.co.uk, Selasa (27/3/2021), para dokter Delhi telah mengeluarkan peringatan keras tentang bagaimana situasi bisa memburuk, karena pasien dirawat di tenda di halaman rumah sakit.

Seorang dokter menggambarkan krisis kesehatan sebagai "yang terburuk yang pernah kami lihat".

Dia menambahkan bahwa dua minggu ke depan akan terbukti sebagai kritis bagi petugas kesehatan.

Dr Shaarang Sachdev, dari Rumah Sakit Khusus Super Perawatan Kesehatan Aakash, mengatakan kepada Sky News: "Situasinya saat ini kritis.

"Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang.

"Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami."

Sachdev menggambarkan ruang gawat darurat yang penuh sesak berisi tujuh atau delapan pasien dengan persediaan yang cukup untuk tiga orang.

Baca Juga: Walau Usianya Tergolong Tua, Tak Heran KRI Nanggala Masih Terus Digunakan, Rupanya Kapal Selam Itu Masih Tergolong Kapal Selam Canggih yang Dimiliki Indonesia, Ini Alasannya

Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak orang-orang untuk menerima suntikan virus corona dan berhati-hati ketika angka harian melonjak.

Modi berkata: "Kami yakin, semangat kami naik setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, tetapi badai ini telah mengguncang bangsa."

Ahli virus terkenal Shahid Jameel mengatakan kepada LBC: “Kami masih memiliki sekitar dua minggu lagi (menghadapi) horor ini.

“Tapi di sisi lain infeksi puncak ini tidak akan turun begitu saja hingga nol.

“Mereka akan turun lebih lambat dari saat mereka naik, kita akan mengalami ini setidaknya selama empat hingga enam minggu ke depan. Vaksin mencegah gelombang ketiga, vaksin tidak lagi membantu gelombang kedua.”

Artikel Terkait