Intisari-Online.com - Persija Jakarta memang keluar sebagai juara Piala Menpora 2021. Tapi panggung penganugerahan tak hanya milik mereka.
Ada anak asal Blora, Jawa Tengah, yang juga turut bergembira di atas sana, walau timnya sudah tersisih di babak perempat final.
Selain mendapatkan sebingkai piala, ada giant check bertuliskan angka Rp50.000.000 tergenggang di tangannya.
***
Persija Jakarta memastikan diri menjadi kampiun Piala Menpora 2021 usai mengandaskan Persib Bandung dengan skor agregat 4 – 1.
Di pertandingan leg kedua final Piala Menpora 2021 yang dihelat di Stadion Manahan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Macan Kemayoran sukses menggulung Maung Bandung 2 – 1, melengkapi kemenangan 2 – 0 di leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Selain skor yang begitu mencolok, pertandingan final yang digelar dengan sistem kandang-tandang itu juga menjaga ajang pembuktian anak-anak muda yang ada di sekuat asuhan Sudirman. Tiga nama yang paling menonjol adalah Osvaldo Haay, Taufik Hidayat, dan Braif Fatari.
Osvaldo Haay, 22 tahun; Taufik Hidayat, 21 tahun; dan Braif Fatari, 18 tahun.
Dua nama terakhir masing-masing punya kontribusi besar saat Persija mengandaskan Persib 2 – 0 di leg pertama final Piala Menpora.
Braif Fatari mencetak gol pertama Persija bahkan saat pertandingan belum berjalan satu menit. Lalu enam menit kemudian, tepatnya di menit ke-7, Taufik Hidayat menggandakan kemenangan tim Ibu Kota itu menjadi 2 – 0.
Sementara itu, Osvaldo Haay menjadi bintang Persija Jakarta di pertandingan leg 2 final Piala Menpora.
Satu gol dan satu assits rasa-rasanya cukup membuat pemuda yang pernah berseragam Persebaya Surabaya itu sebagai man of the match bersama Riko Simanjuntak.
Meski tampil gemilang di partai final Piala Menpora, tiga pemain muda belia itu tak menarik perhatian Organizing Committee (OC) untuk memilih satu di antara ketiganya sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Menpora. Bahkan masuk sebagai nominasi pun tidak.
Mereka ternyata sudah punya pilihan sendiri: Alif Jaelani dari Barito Putra, Saddam Gaffar dari PS Sleman, dan Pratama Arhan Alief dan PSIS Semarang.
Dan di akhir turnamen akhirnya kita tahu, Pemain Muda Terbaik Piala Menpora 2021 jatuh kepada Pratama Arhan, si pemilik lemparan ajaib.
Secara kesuluruhan, bisa dibilang Piala Menpora 2021 sukses menunaikan khitahnya sebagai turnaman pramusim: menelurkan bibit-bibit muda penuh talenta dalam sepakbola Indonesia. Dan itu dibuktikan dengan banyaknya pemain muda yang bersinar di turnamen yang digelar sejak Minggu, 21 Maret 2021, itu.
Selain Pratama Arhan, di PSIS Semarang sendiri masih ada Farrel Arya Trisandika. Walau sempat gerogi, pemuda 18 tahun itu tampil mentereng saat bertanding melawan Barito Putra dengan mencetak satu gol dan satu assist.
Sebagai tim juara, Persija Jakarta juga tak mau ketinggalan menyumbang pemain muda potensial untuk masa depan sepakbola Indonesia. Selain Osvaldo Haay yang sudah punya nama--dengan beberapa kali memperkuat tim nasional Indonesia senior--ada nama Braif Fatari dan Taufik Hidayat yang tampil gemilang di babak final melawan Persib Bandung.
Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 juga menjadi ajang pembuktian bagi Ezra Walian, 23 tahun, yang mendapatkan kontrak jangka panjang di Persib Bandung. Selama turnamen ini, pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 23 tahun yang lalu itu berhasil mencetak tiga gol dan sukses membawa timnya lolos ke babak final.
Tim juara ketiga dan keempat juga tak mau ketinggalan. Jika PS Sleman semakin dimanjakan dengan penampilan Irkham Zahrul Mila, PSM Makassar patur bersyukur mempunyai kiper potensial sekaliber Hilman Syah.
Gol Irkham Mila saat memastikan kemenangan PS Sleman atas PSM Makassar pada perebutan tempat ketiga menunjukkan bagaimana pemain kelahiran Tegal, Jawa Tengah, begitu cerdik memanfaatkan peluang yang ada.
Penampilan mengesankan Irkham Mila juga dilengkapi dengan catatan mentereng lainnya. Di mana dia berhasil mencatatkan 11 umpan sukses dan melepaskan dua tembakan di mana salah satunya membuahkan gol kemenangan bagi PSS.
Mata pencinta sepakbola juga tertuju ke sekuat kepada Persebaya Surabaya. Sesuai janjinya sebelum Piala Menpora 2021 bergulir, pelatih Aji Santoso memberi banyak kesempatan kepada anak-anak muda yang ada di skuatnya.
Selain sang kapten Rachmat Irianto, anak muda Persebaya yang juga mencuri perhatian adalah Marselino Ferdinan. Menjadi pemain paling muda di turnamen pramusim ini—16 tahun—tidak menjadikan adik Oktafianus Fernando itu minder saat diturunkan sebagai starter.
Pelatih Aji Santoso bahkan memberinya dua kesempatan sebagai starter saat Persebaya bertanding melawan PS Sleman di babak penyisihan dan melawan Persib Bandung di babak perempat final. Di pertandingan pertama, mesin gol tim nasional U-16 itu bahkan bermain full, 90 menit.
Meski begitu, pemain-pemain pemuda yang sudah kita sebut di atas itu harus mengalah kepada Pratama Arhan untuk saat ini. Dan itu tidak bisa diganggu gugat.
Rahasia lemparan ke dalam ajaib Pratama Arhan
Salah satu kehebatan Pratama Arhan yang dia tunjukkan selama Piala Menpora 2021 adalah kelihaiannya dalam melakukan lemparan ke dalam. Tentu kita semua bertanya-tanya, apa rahasia lemparan ke dalam ajaib bocah Blora itu?
Soal bakat alamiahnya itu, Pratama Arhan pernah buka-bukaan di kanal YouTube PSIS Semarang. Di situ dia bercerita bagaimana awalnya dia tahu punya bakat luar biasa tersebut.
“Waktu itu ikut akademi Terang Bangsa saat turnamen di Purwokerto. Saya mencoba lari dari jauh, terus saya melempar, eh kok bisa jauh,” cerita Pratama Arhan.
Soal kemampuannya itu, pemain dengan spesialisasi kaki itu pun pertama-tama kaget. “Oh ternyata bisa jauh ya,” katanya lagi.
Soal kiat untuk mengasah kemampuan istimewanya itu, Pratama Arhan mengaku tidak punya kiat khusus. Dia bahkan mengaku tak terlalu berpikir soal latihan lemparan ke dalam.
Paling, “Latihan push ip dan angkat beban,” ujar Pratama Arhan merendah.
Asisten pelatihn PSIS Semarang Imran Nahumarury punya kesan tersendiri dengan kemampuan istimewa Pratama Arhan dalam melakukan lemparan ke dalam. Pertama kali melihat aksinya, Imran mengaku langsung jatuh hati.
Ketika itu PSIS sedang memulai persiapan menjelang Liga 1 2020 di awal tahun 2020.
“Langsung jatuh hati,” tegas Imran, seperti dilansir CNN Indonesia pada 22 September 2020. “Sebagai pelatuh tentu ada feeling dan analisis, dia pemain bagus dan punya kualitas sehingga saya tidak kaget lagi melihat dia bermain bagus di timnas U-19.”
Dengan kemampuannya itu juga Imran mengaku tidak kaget saat tahu Pratama Arhan menjadi pilihan pelatih timnas U-19 Shin Tae Yong. Selain itu, “Arhan pemain yang mau kerja keras dan Shin Tae Yong suka pemain yang mau bekerja keras.”
Semoga gelar Pemain Muda Terbaik dalam gelaran Piala Menpora 2021 semakin melecut semangat Pratama Arhan untuk lebih baik lagi dan menjadi andalan tim nasional Indonesia di masa depan.