Salah satunya dilakukan oleh kapten atau kru dari kapal selam itu sendiri.
Saat dalam keadaan bahaya, mereka mengirim panggilan sinyal ke kontak di pangkalan angkatan laut, atau melepaskan perangkat yang mengapung ke permukaan tetapi tetap terpasang ke kapal selam.
Kapal KRI Nanggala-402 sendiri diketahui dapat melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.
Hal itu dikarenakan kapal selam ini mengandalkan mesin diesel elektrik.
Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.
Sebelumnya, kapal ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR