Intisari-Online.com - Indonesia termasuk negara yang tidak berkonflik dengan China terkait Laut China Selatan.
Namun negara tetangga Indonesia, ternyata benar-benar berupaya keras mematahkan klaim China atas perairan termahal di dunia.
Salah satunya adalah Filipina.
Bahkan Presiden FilipinaRodrigo Duterte malah mengancam balik China. Apalagi Filipina punya dasar hukum yang jelas atas Laut China Selatan.
Pada tahun 2016, MahkamahArbitraseInternasional atauPermanentCourt of Arbitration (PCA)di Den Haag, Belanda, memutuskan bahwaChina tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim sebagian besar laut yang terletak di antara bagian barat Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Ketika Filipina mengatakan mengenai keputusan itu, China kemudian membalasnya.
Caranya denganmengerahkan ratusan kapal angkatan laut China ke perairan teritorial eksklusif di zona ekonomi Filipina.
Lalu Dutertemenanggapi dugaan ancaman militer dari China dengan mengklaim tidak ada cara lain selain perang dengan China.
Duterte mengancam akan mengerahkan kapal perangnya sendiri dan tidak mau konflik berakhir tanpa pertumpahan darah.
"Kita bisa merebutnya kembali hanya dengan kekerasan," kata Dutertedalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir darisputniknews.com pada Rabu (21/4/2021).
"Tidak mungkin kita bisa mendapatkan kembali apa yang mereka rebut dari Laut Filipina tanpa pertumpahan darah."
"Kami juga akan bersiap perang."
Dengan percaya diri,Duterte mengungkapkan bahwa konflik berdarah itu mungkin akan menghasilkan kekerasan.
Namun dia percaya Filipina akan menang.
Duterte pantas marah. Sebab, China dengan seenaknyamenduduki Terumbu Karang Julina Felipe.
Diketahui itu adalahterumbu karang yang berada bermil-mil di sebelah barat provinsi kepulauan Palawan, serta bagian lain dari Laut Filipina Barat.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana juga menyetujui rencana Duterte untuk berperang dengan China.
"Kami akan menunjukkan bahwa orang-orang Filipina juga peduli pada wilayah lautnya," jelasLorenzana.
Lalu apa rencana militer Filipina kini?
Lorenzana menjawab bahwa kapal Angkatan Laut mereka dapat melakukan operasi untuk mengelilingi wilayah mereka.
Duterte berpegang pada keyakinannya bahwa kehadiran kapal Filipina di Laut Barat akan membuat militer China gentar.
Sebelumnya,Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) telah mengeluarkan banyak protes diplomatik ataskehadiran ilegal milisi maritim China.
"Kehadiran milisi maritim China di daerah itu mengungkapkan niat mereka untuk mendudukiwilayahdi Laut Filipina Barat,"ungkap Lorenzana.
"Sebelumnya di Panatag Shoal atau Bajo de Masinloc dan di Panganiban Reef, dengan berani mereka melanggar kedaulatan dan hak kedaulatan Filipina di bawah hukum internasional."
Diketahui wilayahLaut Filipina Barat memang dikenal kaya raya. Karena merupakan sumberminyak, nikel,dan batu mulia.